cara kerja galian tanah, Pilar pondasi adalah spesialis kontraktor borepile, kontraktor pancang, dan kontraktor galian.

Tag Archive for: cara kerja galian tanah

Galian Basement Metode Strutting

Galian basement Metode Strutting

Dalam pembangunan gedung bertingkat, tim konstruksi harus mempertimbangkan salah satu elemen penting yaitu pembuatan basement. Basement tidak hanya digunakan sebagai ruang parkir atau penyimpanan, tetapi seringkali menjadi bagian integral dari desain bangunan yang membutuhkan fondasi yang kuat. Salah satu metode yang umum digunakan untuk menggali basement adalah metode strutting. Tim konstruksi banyak menerapkan metode ini pada proyek yang melibatkan penggalian di area padat atau tanah lunak, di mana kestabilan dinding galian sangat diperlukan. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang metode galian basement dengan strutting, Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang metode galian basement dengan konsep dasarnya, keunggulan, serta cara implementasinya dalam proyek konstruksi.

Apa itu Metode Strutting?

Metode strutting menggunakan teknik konstruksi untuk memberikan dukungan sementara pada dinding galian basement agar tetap stabil selama proses penggalian. Strutting memanfaatkan balok atau batang penopang (struts) yang dipasang di antara dinding galian dan struktur tanah yang lebih dalam untuk mencegah dinding galian runtuh. Tim konstruksi seringkali memasang sistem strutting pada kedalaman tertentu di sepanjang dinding galian untuk membagi tekanan tanah secara merata.

Prinsip Kerja Metode Strutting

Metode strutting pada dasarnya memberikan penopang yang kuat pada dinding galian yang telah digali. Proses ini mengurangi beban yang ditransfer ke dinding galian dan memungkinkan penggalian lebih dalam dengan aman. Tim konstruksi memasang penopang tersebut secara horizontal atau diagonal menggunakan batang besi baja atau material konstruksi lainnya yang cukup kuat untuk menahan tekanan dari tanah di sekitarnya.

Selama penggalian, tim konstruksi memberikan dukungan bertahap pada dinding galian dengan memasang sistem strutting pada posisi yang sesuai untuk memastikan stabilitas. Penempatan dan pengaturan sistem strutting ini sangat penting agar pekerja dapat menghindari pergeseran atau keruntuhan tanah yang bisa berbahaya dan merusak struktur yang sedang dibangun.

Proses Implementasi Metode Strutting

  1. Perencanaan dan Desain

    Sebelum tim konstruksi menerapkan metode strutting, tahap pertama adalah perencanaan dan desain. Insinyur geoteknik melakukan analisis terhadap kondisi tanah, kedalaman galian, serta faktor-faktor lain yang memengaruhi stabilitas galian. Berdasarkan hasil analisis tersebut, mereka membuat desain sistem strutting yang tepat, termasuk ukuran, posisi, dan material yang digunakan.

  2. Pemasangan Dinding Penahan (Sheeting)
    Sebelum tim konstruksi memasang struts, mereka melakukan langkah pertama dengan memasang dinding penahan yang berfungsi untuk menahan tanah di sekitar area galian. Tim menggunakan material seperti sheet piles (tiang pancang dari baja atau beton) atau dinding beton bertulang, tergantung pada kedalaman dan kondisi tanah.

  3. Pemasangan Strutting
    Setelah tim konstruksi memasang dinding penahan, mereka memasang struts pada titik-titik yang sudah ditentukan. Tim biasanya memasang struts secara horizontal atau diagonal di antara dinding penahan untuk memastikan bahwa tekanan tanah terbagi dengan merata. Mereka menggunakan struts yang terbuat dari baja, beton bertulang, atau material lain yang memiliki kekuatan tekan yang tinggi.

  4. Penggalian Bertahap
    Setelah tim konstruksi memasang sistem strutting, mereka memulai penggalian dari bagian bawah dan melakukannya secara bertahap. Setiap tahap penggalian diikuti dengan pemasangan struts pada tingkat kedalaman tertentu. Penggalian bertahap ini memungkinkan dinding galian tetap stabil selama proses berlangsung.

  5. Pemantauan dan Penyesuaian
    Selama proses penggalian, tim konstruksi memantau sistem strutting secara berkala untuk memastikan bahwa tidak ada pergeseran atau kerusakan pada struktur. Jika diperlukan, mereka melakukan penyesuaian pada posisi struts untuk memberikan dukungan yang lebih baik sesuai dengan kondisi tanah dan kedalaman galian yang terus berubah.

  6. Penyelesaian dan Pencabutan Struts
    Setelah tim konstruksi menyelesaikan pembangunan basement dan memastikan dinding galian cukup stabil, mereka mencabut sistem strutting secara hati-hati. Pencabutan struts ini dilakukan dengan langkah-langkah terkontrol agar dinding galian tetap tidak mengalami kerusakan.

Keunggulan Metode Strutting

  1. Keamanan yang Tinggi
    Salah satu keunggulan utama dari metode strutting adalah kemampuan tim konstruksi untuk menjaga stabilitas dinding galian selama penggalian berlangsung. Dengan adanya penopang yang tepat, mereka dapat meminimalkan risiko pergeseran atau keruntuhan tanah, yang mengurangi potensi bahaya bagi pekerja dan struktur yang sedang dibangun.

  2. Cocok untuk Tanah Lunak dan Padat Penduduk
    Metode ini sangat berguna pada proyek konstruksi yang berada di area dengan tanah lunak atau berstruktur tidak stabil. Selain itu, tim konstruksi juga menerapkan metode strutting dengan efektif pada area yang padat penduduk karena proses penggalian tidak membutuhkan ruang terbuka yang luas.

  3. Mengurangi Gangguan pada Lingkungan Sekitar
    Dibandingkan dengan metode penggalian terbuka yang lebih besar, metode strutting cenderung mengurangi gangguan terhadap lingkungan sekitar. Karena tim konstruksi menjaga tanah di sekitar galian tetap tertahan dengan baik, dampak terhadap struktur atau jalan yang ada di sekitar proyek akan lebih kecil.

  4. Dapat Digunakan pada Berbagai Kedalaman
    Metode strutting tim konstruksi terapkan pada galian dengan kedalaman yang bervariasi, mulai dari kedalaman dangkal hingga dalam, tergantung pada perancangan dan pengaturan struts yang sesuai dengan kebutuhan proyek.

  5. Efisiensi Waktu
    Karena tim konstruksi melakukan penggalian secara bertahap dan dilengkapi dengan dukungan yang stabil, mereka dapat menjalankan proyek lebih cepat dan lebih efisien dibandingkan dengan metode galian lainnya yang memerlukan waktu lebih lama untuk menggali dan menstabilkan tanah.

Galian Basement Metode TopDown

Galian Basement Metode TopDown

Pembangunan basement merupakan salah satu bagian penting dalam konstruksi gedung, terutama pada bangunan bertingkat yang membutuhkan ruang tambahan di bawah permukaan tanah, seperti ruang parkir, ruang penyimpanan, atau fasilitas teknis. Salah satu metode yang sering digunakan untuk menggali basement adalah metode topdown. Metode ini sangat efisien dalam proyek-proyek di kawasan urban yang padat, di mana ruang terbatas dan kebutuhan untuk mengurangi gangguan terhadap lingkungan sekitar sangat tinggi. Artikel ini akan membahas konsep, keunggulan, serta proses implementasi dari galian basement menggunakan metode topdown.

Apa itu Metode Topdown?

Metode topdown adalah teknik konstruksi yang digunakan untuk menggali dan membangun basement secara bersamaan, dimulai dari bagian atas (permukaan tanah) dan bergerak ke bawah. Teknik ini melibatkan pembangunan struktur atas (seperti lantai basement pertama) terlebih dahulu, yang berfungsi sebagai pelindung dan penopang selama proses penggalian di bawahnya. Setelah struktur atas dibangun, pekerjaan penggalian dapat dilakukan secara bertahap, dimulai dari lantai dasar dan melanjutkan ke kedalaman yang lebih dalam, tanpa menggali seluruh area sekaligus.

Proses Implementasi Metode Topdown

  1. Persiapan dan Pengeboran
    Sebelum pekerjaan dimulai, tahap persiapan meliputi survei lokasi, penentuan kedalaman basement, dan pengujian tanah. Setelah itu, pengeboran untuk pembuatan bore piles atau tiang pancang dimulai, yang berfungsi untuk memberikan dukungan struktural pada seluruh bangunan. Tiang pancang ini akan membentuk dinding luar basement yang akan dibangun.

  2. Pembangunan Struktur Atas (Deck Slab)
    Setelah struktur pendukung seperti bore pile selesai, tahap pertama dalam metode topdown adalah membangun lantai pertama basement, atau deck slab. Struktur lantai pertama ini akan berfungsi sebagai pelindung yang menahan beban tanah di atasnya dan memberikan kestabilan selama penggalian. Lantai pertama ini dibangun dengan menggunakan metode pengecoran beton yang biasanya dilakukan secara bertahap, dimulai dari bagian tengah menuju sisi-sisinya.

  3. Penggalian Bertahap (Excavation)
    Setelah struktur deck slab selesai, penggalian dimulai dari bawah permukaan lantai pertama dan berlanjut ke tingkat yang lebih dalam. Penggalian dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan setiap tahap pembangunan struktur basement. Penggunaan alat berat seperti ekskavator untuk menggali tanah akan disertai dengan penggunaan sistem pelindung dinding (biasanya menggunakan tiang pancang atau sistem secant piles) yang memastikan dinding-galian tetap stabil selama proses ini.

  4. Pembangunan Lantai Basement Berikutnya
    Setelah setiap tahap penggalian selesai, lapisan struktur basement berikutnya dibangun. Hal ini berlanjut hingga semua lantai basement terbangun sesuai dengan desain yang direncanakan. Setiap lantai basement dibangun dari atas ke bawah, menggabungkan berbagai elemen struktur seperti beton bertulang dan kolom untuk memastikan kekuatan dan stabilitas gedung.

  5. Penyelesaian dan Pemasangan Sistem MEP (Mechanical, Electrical, and Plumbing)
    Setelah seluruh basement selesai dibangun, tahap berikutnya adalah pemasangan sistem MEP, termasuk instalasi listrik, pipa air, ventilasi, dan sistem lainnya yang penting untuk kenyamanan dan fungsionalitas ruang basement. Pekerjaan ini dilakukan secara bertahap setelah setiap lantai basement selesai, sehingga sistem MEP dapat diintegrasikan dengan baik.

Menghitung Besi Spiral Borepile

Langkah penting dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek konstruksi adalah menghitung volume besi spiral borepile. Penggunaan tulangan baja berdiameter tertentu yang disusun secara spiral dan dicor dengan beton membuat borepile menjadi jenis pondasi dalam. Proses ini memerlukan perhitungan yang akurat untuk memastikan efisiensi penggunaan material serta pengendalian biaya proyek.

Definisi Besi Spiral Borepile

Besi spiral borepile terdiri dari tulangan pokok dan tulangan geser berbentuk spiral. Tulangan ini berfungsi untuk meningkatkan kekuatan struktur pondasi, terutama pada tanah lunak atau dengan daya dukung rendah. Karena itu, kita harus menghitung volume besi spiral agar dapat menentukan jumlah material yang diperlukan.

Metode Perhitungan Volume Besi Spiral Borepile

Langkah-langkah Perhitungan

  1. Tentukan Diameter Luar (D): Ukur diameter luar keseluruhan spiral besi, termasuk diameter kawat spiral itu sendiri.
  2. Tentukan Tinggi/Panjang Silinder (h): Ini adalah panjang borepile yang akan dihitung.
  3. Hitung Luas Penampang Silinder (A): Gunakan rumus luas lingkaran
  4. Hitung Volume Silinder (V): Gunakan rumus volume silinder

Menghitung Besi Spiral Borepile

Perusahaan Pilar Pondasi: Kontraktor Borepile

Pilar Pondasi adalah salah satu perusahaan yang berfokus pada penyediaan jasa kontraktor borepile di Indonesia. Dengan pengalaman yang luas dalam industri konstruksi, perusahaan ini menawarkan solusi pondasi yang efektif dan efisien untuk berbagai jenis proyek, termasuk gedung bertingkat, jembatan, dan infrastruktur lainnya.

Perusahaan memberikan layanan ;

1. Spesialisasi dalam Borepile
Pilar Pondasi mengkhususkan diri dalam pembuatan borepile, yaitu jenis pondasi dalam yang menggunakan tiang pancang berbentuk silinder. Metode ini sangat efektif untuk menyalurkan beban struktur ke lapisan tanah yang lebih kuat, terutama di area yang memiliki kondisi tanah yang tidak stabil atau lunak.

2. Teknologi Modern
Perusahaan ini menggunakan alat dan teknologi modern untuk memastikan proses pengeboran dan pengecoran berjalan dengan lancar. Penggunaan mesin canggih memungkinkan Pilar Pondasi untuk menyelesaikan proyek dengan cepat dan tepat waktu, tanpa mengorbankan kualitas.

3. Tenaga Kerja Profesional
Tim tenaga kerja profesional yang berpengalaman di bidangnya mendukung pilar pondasi. Para ahli ini memiliki kemampuan untuk melakukan survei tanah dan analisis daya dukung, sehingga dapat memberikan rekomendasi terbaik untuk jenis pondasi yang sesuai dengan kondisi proyek.

 

Metode Kerja Galian Basemet Lengkap

Berikut merupakan Metode Kerja Galian Basement Lengkap !

Pada artikel kali ini, kita akan membahas metode kerja galian basement secara lengkap, mencakup proses pelaksanaan dan faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk menciptakan pekerjaan sesuai perencanaan pada tahap persiapan.

A. Pekerjaan Tahap Persiapan

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum kita mengerjakan sebaikan kita memperhatikan beberapa item dibawah ini;

1. Kedalaman Galian

2. Pengaturan Manuver Alat baik exavator maupun Dump truck

Ilustrasi Singkat Manuver Alat Berat

3. Pemilihan jumlah Komposisi berapakah Unit yang perlu digunakan

4. Akses Dump truck

Ilustrasi Singkat Akses Dump Truck

5. Pemeliharaan lingkungan proyek

B. Tahap Pekerjaan Galian Tanah

1. Pada galian tahap pertama, kami melakukan galian dengan menggunakan backhoe, dan material langsung diangkut ke dalam dump truck (dengan posisi dump truck yang optimal pada sudut swing bucket backhoe 45-90 derajat), sementara tinggi galian disesuaikan dengan perhitungan tinggi kritis.

Ilustrasi singkat Tahap 1

2. Pada galian tahap kedua, kita harus melindungi dinding hasil galian tahap pertama dari gerusan air sumber maupun air hujan dengan menggunakan terpal plastik, sehingga tahap pekerjaan dapat dilanjutkan sesuai dengan pekerjaan tahap pertama.

Ilustrasi Singkat Tahap 2

3. Pada galian tahap ketiga, kami terus melakukan penggalian dengan menggunakan metode tahap pertama maupun kedua hingga mencapai elevasi rencana. Selain itu, jika penggalian dilakukan di bawah permukaan air, kami harus menggunakan metode dewatering.

4. Pada galian tahap keempat, yaitu tahap akhir pembuangan tanah, oleh karena itu kami perlu memperhatikan bahwa tahap ini sering mendapatkan keluhan dari pihak sekitar lokasi akibat kurangnya koordinasi lapangan oleh main contractor, seperti kebersihan lokasi dan berbagai perizinan.

Ilustrasi singkat tahap 4

Metode kerja galian Basement Lengkap !

Tag Archive for: cara kerja galian tanah