jasa bore pile jakarta utara, jakarta barat, jakarta timur, dan jakarta pusat

Tag Archive for: jasa bore pile jakarta

Struktur Borepile Pulau Lancang

Struktur Borepile Gedung DAMKAR Pulau Lancang: Kuat, Kokoh, dan Tahan Lama

Struktur Borepile Pulau Lancang, 15 Juli 2025 – Dalam proses pembangunan Gedung Pemadam Kebakaran (DAMKAR) di Pulau Lancang, salah satu elemen penting yang menjadi fokus utama adalah struktur fondasinya. Mengingat lokasi geografis yang berada di wilayah pesisir, digunakanlah metode borepile sebagai solusi fondasi yang kuat, kokoh, dan tahan terhadap beban serta kondisi tanah yang bervariasi.

Kenapa Borepile Digunakan untuk Gedung DAMKAR?

Gedung DAMKAR tidak hanya menjadi kantor, tapi juga pusat tanggap darurat. Bangunan ini harus berdiri tegak dan aman setiap saat, termasuk saat terjadi gempa atau perubahan kontur tanah. Struktur borepile dipilih karena keunggulannya dalam:

  • Menahan beban berat, baik beban hidup (aktivitas harian) maupun beban mati (berat bangunan itu sendiri).

  • Mengurangi getaran, sehingga alat-alat sensitif dalam gedung tidak terganggu.

  • Cocok untuk area berair, seperti Pulau Lancang yang dikelilingi laut.

Proses Pelaksanaan

Pengerjaan borepile untuk Gedung DAMKAR dilakukan secara profesional, mulai dari pengeboran, pemasangan tulangan baja, hingga pengecoran beton menggunakan material terbaik. Semua proses diawasi ketat untuk memastikan kualitas dan keamanan sesuai standar nasional konstruksi.

Pilih Jasa Borepile Profesional

Jika Anda sedang merencanakan pembangunan di wilayah pesisir atau area dengan kondisi tanah yang menantang, metode borepile adalah pilihan tepat. Percayakan pekerjaan ini pada tim profesional berpengalaman agar hasilnya optimal dan tahan lama.

Kami siap membantu Anda dalam perencanaan dan pelaksanaan struktur borepile dengan teknologi modern dan tenaga ahli bersertifikat.

Borepile Revitalisasi Pasar Cileunyi

Borepile Revitalisasi Pasar Cileunyi: Fondasi Kokoh untuk Pusat Ekonomi Rakyat

Proyek revitalisasi Pasar Cileunyi menjadi salah satu langkah strategis Pemerintah Kabupaten Bandung dalam menghidupkan kembali aktivitas perekonomian masyarakat lokal. Guna menunjang keberlangsungan struktur bangunan yang direncanakan bertingkat, salah satu aspek krusial yang menjadi fokus utama adalah pembangunan fondasi dalam (deep foundation) menggunakan metode borepile. Dalam pelaksanaannya, pekerjaan borepile ini dilakukan oleh tim profesional yang bekerja sama dengan CV Sinar Agam Bandung, perusahaan lokal yang telah berpengalaman dalam bidang pondasi dan pekerjaan struktur bawah.

Potrait Mesin Sany 65

Detail Teknis Pekerjaan

Pekerjaan borepile ini dilaksanakan dengan dua variasi diameter bor, yaitu ø40 cm dan ø60 cm, yang disesuaikan dengan kebutuhan struktur dan perhitungan beban masing-masing titik tumpuan pilar. Diameter 40 cm umumnya digunakan pada area dengan beban struktur sedang seperti koridor dan area semi-terbuka, sedangkan diameter 60 cm digunakan untuk titik-titik dengan beban besar seperti kolom utama gedung pasar.

Kedalaman bor rata-rata mencapai antara 12–18 meter, tergantung dari kondisi tanah di lokasi. Dalam proses pelaksanaannya, tim melakukan pengeboran menggunakan metode wet boring dengan slurry bentonite sebagai penahan dinding lubang bor. Setelah proses pengeboran selesai, dilanjutkan dengan pemasangan tulangan borepile dan pengecoran beton menggunakan metode tremie untuk menjaga mutu cor dan mencegah segregasi material.

Sinergi Lokal untuk Kualitas Nasional

CV Sinar Agam Bandung menjadi mitra strategis dalam proyek ini dengan peran penting pada tahap pelaksanaan borepile. Dengan pengalaman lebih dari satu dekade dalam pekerjaan pondasi dan peralatan modern yang dimiliki, perusahaan ini mampu menyelesaikan pekerjaan dengan presisi tinggi dan tepat waktu.

Sinergi antara kontraktor utama, konsultan perencana, dan mitra lokal seperti CV Sinar Agam menciptakan kolaborasi yang tidak hanya menekankan aspek teknis, tetapi juga memberdayakan pelaku usaha jasa konstruksi di wilayah Bandung.

Dampak Revitalisasi Pasar Cileunyi

Revitalisasi Pasar Cileunyi diproyeksikan menjadi motor penggerak baru dalam aktivitas perdagangan di kawasan Bandung Timur. Dengan pembangunan struktur yang kuat dan berstandar nasional, pasar ini akan mampu menampung lebih banyak pedagang serta memberikan kenyamanan lebih bagi pembeli. Diharapkan, setelah rampungnya proyek ini, Pasar Cileunyi tidak hanya menjadi tempat transaksi ekonomi, tetapi juga ikon baru modernisasi pasar tradisional.

Pondasi borepile menjadi simbol dari komitmen pembangunan jangka panjang—bukan hanya secara fisik, tetapi juga dalam memperkuat fondasi ekonomi rakyat. Proyek ini menunjukkan bahwa pendekatan teknis yang tepat dan kolaborasi dengan mitra lokal bisa memberikan hasil optimal, baik dari segi kualitas bangunan maupun dampak sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Survey Lokasi Taman PodomoroLand

Survey Lokasi Taman PodomoroLand yang terletak di karawang barat

Karawang Barat, Juni 2025 – Dalam rangka perencanaan pembangunan infrastruktur transportasi yang lebih efisien dan aman, CV Segitiga Utama Konstruksi melaksanakan survei lokasi untuk pembangunan jembatan underpass yang akan menghubungkan jalur akses di kawasan Taman Podomoroland, Karawang Barat. Proyek ini dirancang sebagai solusi mengurangi kemacetan serta meningkatkan keselamatan lalu lintas di area padat aktivitas tersebut.

Tujuan dan Latar Belakang

Pembangunan jembatan underpass Kera ini merupakan bagian dari upaya pengembangan infrastruktur terpadu di kawasan Taman Podomoroland, yang kini tumbuh sebagai kawasan residensial dan komersial strategis di Karawang Barat. Kondisi lalu lintas yang kerap padat, terutama di jalur perlintasan sebidang, menjadi perhatian utama bagi pengembang dan pemerintah daerah.

CV Segitiga Utama Konstruksi dipercaya sebagai mitra pelaksana karena rekam jejaknya yang solid dalam proyek-proyek sipil dan pembangunan infrastruktur skala menengah hingga besar.

Kegiatan Survei

Tim teknis CV Segitiga Utama Konstruksi melakukan survei lokasi secara menyeluruh pada akhir Mei 2025. Kegiatan survei meliputi:

  • Pemetaan topografi dan kondisi tanah, menggunakan alat ukur modern seperti total station dan drone pemetaan.

  • Studi kondisi lalu lintas, untuk mengetahui volume kendaraan dan pola mobilitas di sekitar area pembangunan.

  • Koordinasi dengan pihak pengelola kawasan dan dinas terkait, guna memastikan legalitas dan keterpaduan dengan rencana tata ruang wilayah.

  • Identifikasi potensi hambatan teknis, seperti jaringan utilitas bawah tanah, sistem drainase eksisting, dan lingkungan sekitar pembangunan.

Rencana Pembangunan

Jembatan underpass ini dirancang dengan sistem beton bertulang yang tahan terhadap beban kendaraan berat serta faktor lingkungan setempat. Panjang bentang diperkirakan mencapai 40 meter, dengan tinggi clearance aman untuk kendaraan logistik. Selain itu, underpass akan dilengkapi dengan sistem penerangan, drainase otomatis, dan akses pedestrian yang aman. langakh ini agar berhasil untuk survey lokasi taman podomoroland yang berlokasi dikarawang barat

Harapan ke Depan

Proyek ini diharapkan dapat rampung dalam jangka waktu 8–10 bulan setelah proses perizinan dan perencanaan selesai. Dengan keberadaan jembatan underpass Kera, mobilitas di kawasan Taman Podomoroland diharapkan meningkat secara signifikan, sekaligus mendukung pengembangan kawasan sebagai sentra hunian modern dan bisnis yang berkelanjutan.

CV Segitiga Utama Konstruksi berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur nasional dengan mengedepankan kualitas, efisiensi, dan keselamatan kerja.

 

Borepile Gedung UKM UNISSULA

Borepile Gedung UKM UNISSULA

Pondasi Borepile: Solusi Kuat untuk Pembangunan Gedung UKM UNISSULA Semarang

Pembangunan infrastruktur kampus menjadi bagian penting dalam menunjang kualitas pendidikan tinggi. Di Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang, salah satu proyek strategis yang sedang berlangsung adalah pembangunan Gedung Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Untuk menjamin kestabilan dan keamanan bangunan tersebut, dipilihlah pondasi borepile sebagai sistem pondasi utama.

Apa itu Pondasi Borepile?

Pondasi borepile merupakan jenis pondasi dalam yang dibuat dengan cara mengebor tanah hingga kedalaman tertentu, kemudian diisi dengan tulangan besi dan dicor dengan beton. Borepile cocok digunakan pada struktur bangunan bertingkat atau gedung yang dibangun di atas tanah lunak, seperti yang umum ditemukan di kawasan pesisir dan dataran rendah Semarang.

Alasan Penggunaan Borepile di Proyek Gedung UKM UNISSULA

  1. Kondisi Tanah Kampus

    • Kampus UNISSULA terletak di wilayah dengan karakteristik tanah yang cenderung lunak dan memiliki muka air tanah yang relatif tinggi. Hal ini menuntut penggunaan pondasi dalam agar daya dukung tanah cukup untuk menopang beban bangunan.

  2. Stabilitas Struktur

    • Gedung UKM dirancang untuk kegiatan intensif dengan kapasitas pengguna yang besar. Penggunaan borepile menjamin kestabilan struktur dalam jangka panjang, sekaligus tahan terhadap getaran atau gempa kecil.

  3. Minim Gangguan Lingkungan

    • Proses pengeboran borepile tidak menimbulkan getaran besar seperti pemancangan (pile driving), sehingga tidak mengganggu aktivitas akademik di lingkungan kampus.

    • Manfaat Jangka Panjang

      • Tahan Lama dan Aman
        Struktur gedung lebih kokoh dan tidak mudah mengalami penurunan tanah (settlement) yang tidak merata.

      • Siap untuk Pengembangan Vertikal
        Jika suatu saat dibutuhkan perluasan vertikal (penambahan lantai), borepile mampu mendukung beban tambahan dengan aman.

Proyek PGN Wash Boring

Proyek PGN Wash Boring

       Wash boring adalah salah satu metode pengambilan sampel tanah yang sering digunakan dalam eksplorasi geoteknik dan konstruksi. Metode ini berfungsi untuk menentukan sifat-sifat tanah, terutama pada lapisan-lapisan tanah yang lebih dalam, dan sangat berguna dalam pekerjaan pengeboran untuk menentukan kondisi tanah yang akan dibangun di atasnya. Penggunaan metode wash boring sangat umum dalam proyek-proyek konstruksi seperti pembangunan gedung, jembatan, atau proyek infrastruktur lainnya, terutama di lokasi yang sulit diakses atau ketika kedalaman pengeboran cukup signifikan.

Prinsip Dasar Wash Boring

       Prinsip dasar dari wash boring adalah proses pengeboran dengan menggunakan aliran air untuk mengangkat material tanah dari dalam lubang bor ke permukaan. Dalam proses ini, air yang disemprotkan melalui pipa bor akan melarutkan dan mengangkut tanah yang ada di sekitar bit bor, yang kemudian diangkat bersama dengan air ke permukaan. Tujuan utama dari metode ini adalah untuk memperoleh sampel tanah yang dapat dianalisis untuk mengetahui komposisi dan karakteristik tanah di lokasi pengeboran.

Peralatan yang Digunakan dalam Wash Boring

       Beberapa peralatan utama yang digunakan dalam metode wash boring antara lain:

  1. Pipa Bor: Biasanya terbuat dari baja, pipa ini berfungsi sebagai saluran untuk air dan juga sebagai media untuk menurunkan alat bor ke dalam tanah.

  2. Bit Bor: Bagian dari pipa bor yang berfungsi untuk memotong dan menghancurkan lapisan tanah.

  3. Pompa Air: Alat ini digunakan untuk menyemprotkan air ke dalam tanah melalui pipa bor dengan tekanan tertentu untuk memudahkan pengangkatan material tanah ke permukaan.

  4. Saringan atau Penyaring: Digunakan untuk menyaring air yang keluar bersama material tanah agar sampel yang terangkat dapat dikumpulkan dan dianalisis.

  5. Unit Perekam Data: Digunakan untuk merekam informasi terkait kedalaman, jenis tanah, dan parameter lainnya yang diperlukan dalam analisis.

Proses Kerja Wash Boring

  1. Persiapan Lokasi: Sebelum memulai pengeboran, tim konstruksi atau ahli geoteknik akan melakukan survei awal untuk menentukan lokasi pengeboran yang tepat. Biasanya, lokasi pengeboran ini dipilih berdasarkan kebutuhan untuk mendapatkan data yang representatif mengenai kondisi tanah.

  2. Pemasangan Peralatan: Setelah lokasi ditentukan, pipa bor dan peralatan lainnya dipasang. Air kemudian disalurkan ke dalam pipa bor melalui pompa untuk memberikan aliran yang cukup kuat untuk mengangkat material tanah.

  3. Proses Pengeboran: Pengeboran dimulai dengan memutar bit bor ke dalam tanah dan menyemprotkan air secara kontinu. Proses ini akan melarutkan tanah dan mengangkutnya ke permukaan. Selama proses pengeboran, tanah yang terangkat akan melalui saringan untuk memisahkan air dan sampel tanah yang kemudian dikumpulkan.

  4. Pencatatan Data: Selama pengeboran, tim akan mencatat kedalaman, jenis tanah yang ditemukan, serta parameter lainnya seperti kelembaban dan komposisi tanah. Data ini sangat penting untuk menganalisis sifat tanah lebih lanjut.

  5. Pengambilan Sampel: Setiap kali bit bor mencapai kedalaman tertentu atau melewati lapisan tanah yang berbeda, sampel tanah diambil dan disiapkan untuk analisis lebih lanjut di laboratorium.

  6. Penyelesaian dan Pembersihan: Setelah pengeboran selesai, peralatan dibersihkan, dan hasil pengamatan serta sampel tanah disiapkan untuk evaluasi lebih lanjut. Proses pengeboran ini bisa dilakukan hingga mencapai kedalaman yang ditentukan sesuai dengan tujuan eksplorasi atau analisis.

Keunggulan Metode Wash Boring

  1. Biaya Efisien: Dibandingkan dengan metode pengeboran lainnya seperti core drilling, metode wash boring cenderung lebih ekonomis, terutama untuk kedalaman yang sedang.

  2. Cepat dan Efektif: Proses pengeboran dengan metode ini relatif lebih cepat karena air yang digunakan membantu menghancurkan dan mengangkat material tanah dengan lebih mudah.

  3. Cocok untuk Tanah Lunak: Metode ini sangat efektif digunakan pada tanah yang lebih lunak atau berpasir, karena air dapat lebih mudah meresap dan mengangkut material.

  4. Mampu Mencapai Kedalaman Tertentu: Metode wash boring sangat berguna untuk mencapai kedalaman yang cukup dalam tanpa memerlukan peralatan yang terlalu berat.

  5. Mendapatkan Data yang Komprehensif: Dengan wash boring, ahli geoteknik bisa mendapatkan data mengenai jenis tanah dan kondisi tanah di kedalaman tertentu, yang penting untuk perancangan fondasi bangunan. Proyek PGN Wash Boring

Keterbatasan Metode Wash Boring

  1. Kurangnya Sampel Intak: Metode ini mengangkat tanah dengan cara melarutkan dan mengangkutnya menggunakan air, yang dapat menyebabkan sampel yang diperoleh tidak utuh atau rusak, terutama pada tanah yang lebih padat.

  2. Tidak Cocok untuk Semua Jenis Tanah: Pada tanah keras atau berbatu, metode ini akan lebih sulit diterapkan, karena air tidak akan efektif dalam menghancurkan material keras.

  3. Ketidakmampuan Mengambil Sampel Tanah yang Mendalam dengan Presisi Tinggi: Jika kedalaman pengeboran sangat dalam, hasil yang diperoleh mungkin kurang akurat atau kurang presisi dibandingkan dengan metode lain yang lebih canggih.

 

 

Galian Basement Metode Strutting

Galian basement Metode Strutting

Dalam pembangunan gedung bertingkat, tim konstruksi harus mempertimbangkan salah satu elemen penting yaitu pembuatan basement. Basement tidak hanya digunakan sebagai ruang parkir atau penyimpanan, tetapi seringkali menjadi bagian integral dari desain bangunan yang membutuhkan fondasi yang kuat. Salah satu metode yang umum digunakan untuk menggali basement adalah metode strutting. Tim konstruksi banyak menerapkan metode ini pada proyek yang melibatkan penggalian di area padat atau tanah lunak, di mana kestabilan dinding galian sangat diperlukan. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang metode galian basement dengan strutting, Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang metode galian basement dengan konsep dasarnya, keunggulan, serta cara implementasinya dalam proyek konstruksi.

Apa itu Metode Strutting?

Metode strutting menggunakan teknik konstruksi untuk memberikan dukungan sementara pada dinding galian basement agar tetap stabil selama proses penggalian. Strutting memanfaatkan balok atau batang penopang (struts) yang dipasang di antara dinding galian dan struktur tanah yang lebih dalam untuk mencegah dinding galian runtuh. Tim konstruksi seringkali memasang sistem strutting pada kedalaman tertentu di sepanjang dinding galian untuk membagi tekanan tanah secara merata.

Prinsip Kerja Metode Strutting

Metode strutting pada dasarnya memberikan penopang yang kuat pada dinding galian yang telah digali. Proses ini mengurangi beban yang ditransfer ke dinding galian dan memungkinkan penggalian lebih dalam dengan aman. Tim konstruksi memasang penopang tersebut secara horizontal atau diagonal menggunakan batang besi baja atau material konstruksi lainnya yang cukup kuat untuk menahan tekanan dari tanah di sekitarnya.

Selama penggalian, tim konstruksi memberikan dukungan bertahap pada dinding galian dengan memasang sistem strutting pada posisi yang sesuai untuk memastikan stabilitas. Penempatan dan pengaturan sistem strutting ini sangat penting agar pekerja dapat menghindari pergeseran atau keruntuhan tanah yang bisa berbahaya dan merusak struktur yang sedang dibangun.

Proses Implementasi Metode Strutting

  1. Perencanaan dan Desain

    Sebelum tim konstruksi menerapkan metode strutting, tahap pertama adalah perencanaan dan desain. Insinyur geoteknik melakukan analisis terhadap kondisi tanah, kedalaman galian, serta faktor-faktor lain yang memengaruhi stabilitas galian. Berdasarkan hasil analisis tersebut, mereka membuat desain sistem strutting yang tepat, termasuk ukuran, posisi, dan material yang digunakan.

  2. Pemasangan Dinding Penahan (Sheeting)
    Sebelum tim konstruksi memasang struts, mereka melakukan langkah pertama dengan memasang dinding penahan yang berfungsi untuk menahan tanah di sekitar area galian. Tim menggunakan material seperti sheet piles (tiang pancang dari baja atau beton) atau dinding beton bertulang, tergantung pada kedalaman dan kondisi tanah.

  3. Pemasangan Strutting
    Setelah tim konstruksi memasang dinding penahan, mereka memasang struts pada titik-titik yang sudah ditentukan. Tim biasanya memasang struts secara horizontal atau diagonal di antara dinding penahan untuk memastikan bahwa tekanan tanah terbagi dengan merata. Mereka menggunakan struts yang terbuat dari baja, beton bertulang, atau material lain yang memiliki kekuatan tekan yang tinggi.

  4. Penggalian Bertahap
    Setelah tim konstruksi memasang sistem strutting, mereka memulai penggalian dari bagian bawah dan melakukannya secara bertahap. Setiap tahap penggalian diikuti dengan pemasangan struts pada tingkat kedalaman tertentu. Penggalian bertahap ini memungkinkan dinding galian tetap stabil selama proses berlangsung.

  5. Pemantauan dan Penyesuaian
    Selama proses penggalian, tim konstruksi memantau sistem strutting secara berkala untuk memastikan bahwa tidak ada pergeseran atau kerusakan pada struktur. Jika diperlukan, mereka melakukan penyesuaian pada posisi struts untuk memberikan dukungan yang lebih baik sesuai dengan kondisi tanah dan kedalaman galian yang terus berubah.

  6. Penyelesaian dan Pencabutan Struts
    Setelah tim konstruksi menyelesaikan pembangunan basement dan memastikan dinding galian cukup stabil, mereka mencabut sistem strutting secara hati-hati. Pencabutan struts ini dilakukan dengan langkah-langkah terkontrol agar dinding galian tetap tidak mengalami kerusakan.

Keunggulan Metode Strutting

  1. Keamanan yang Tinggi
    Salah satu keunggulan utama dari metode strutting adalah kemampuan tim konstruksi untuk menjaga stabilitas dinding galian selama penggalian berlangsung. Dengan adanya penopang yang tepat, mereka dapat meminimalkan risiko pergeseran atau keruntuhan tanah, yang mengurangi potensi bahaya bagi pekerja dan struktur yang sedang dibangun.

  2. Cocok untuk Tanah Lunak dan Padat Penduduk
    Metode ini sangat berguna pada proyek konstruksi yang berada di area dengan tanah lunak atau berstruktur tidak stabil. Selain itu, tim konstruksi juga menerapkan metode strutting dengan efektif pada area yang padat penduduk karena proses penggalian tidak membutuhkan ruang terbuka yang luas.

  3. Mengurangi Gangguan pada Lingkungan Sekitar
    Dibandingkan dengan metode penggalian terbuka yang lebih besar, metode strutting cenderung mengurangi gangguan terhadap lingkungan sekitar. Karena tim konstruksi menjaga tanah di sekitar galian tetap tertahan dengan baik, dampak terhadap struktur atau jalan yang ada di sekitar proyek akan lebih kecil.

  4. Dapat Digunakan pada Berbagai Kedalaman
    Metode strutting tim konstruksi terapkan pada galian dengan kedalaman yang bervariasi, mulai dari kedalaman dangkal hingga dalam, tergantung pada perancangan dan pengaturan struts yang sesuai dengan kebutuhan proyek.

  5. Efisiensi Waktu
    Karena tim konstruksi melakukan penggalian secara bertahap dan dilengkapi dengan dukungan yang stabil, mereka dapat menjalankan proyek lebih cepat dan lebih efisien dibandingkan dengan metode galian lainnya yang memerlukan waktu lebih lama untuk menggali dan menstabilkan tanah.

Cut And Fill Borepile

Cut And Fill Borepile

Para pekerja sering melakukan pekerjaan dalam konstruksi untuk mempersiapkan suatu lokasi cut and fill. Istilah ini mengacu pada proses penggalian (cut) dan penimbunan (fill) tanah untuk menciptakan permukaan tanah yang stabil dan rata, yang kemudian akan menjadi dasar bagi struktur bangunan. Para insinyur sering menerapkan pekerjaan cut and fill di area borepile, terutama untuk pembangunan fondasi bangunan tinggi atau struktur yang memerlukan daya dukung tanah yang lebih kuat.

       Borepile mengalihkan beban struktur ke tanah yang lebih dalam dan keras dalam teknik sipil. Para pekerja melakukan pengeboran lubang di tanah untuk memasukkan material seperti beton bertulang. Para insinyur umumnya menggunakan borepile pada tanah yang tidak stabil atau ketika mereka harus menopang beban pada kedalaman yang lebih dalam dari permukaan tanah yang ada.

Proses Cut and Fill di Area Borepile
Para pekerja melakukan pekerjaan cut and fill pada tahap persiapan pemasangan borepile untuk menyiapkan permukaan tanah yang cukup stabil dan rata. Berikut adalah langkah-langkah umum yang diambil para pekerja dalam proses cut and fill di area borepile :

  • Penilaian dan Pengukuran Area
    Sebelum memulai pekerjaan, para insinyur menilai area borepile untuk mengetahui kedalaman dan jenis tanah yang ada. Mereka menguji tanah untuk mengetahui sifat-sifatnya, seperti kepadatan dan daya dukung tanah. Para insinyur menentukan berapa banyak tanah yang perlu digali (cut) dan ditimbun (fill) berdasarkan hasil pengukuran untuk mencapai level yang diinginkan.

  • Penggalian Tanah (Cut)
    Langkah pertama dalam cut and fill adalah menggali tanah. Para pekerja menggunakan alat berat, seperti ekskavator atau bulldozer, untuk menggali tanah yang tidak stabil atau yang dapat mengganggu pekerjaan borepile, tergantung pada kedalaman dan volume tanah yang harus digali.

  • Penimbunan Tanah (Fill)
    Setelah para pekerja menggali tanah, langkah berikutnya adalah menimbun tanah pada area yang membutuhkan pengurugan. Mereka menggunakan material pengurugan, seperti tanah yang lebih stabil, batu pecah, atau bahan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan fondasi. Proses ini bertujuan untuk menstabilkan permukaan tanah dan memberikan dasar yang solid bagi pekerjaan borepile.

  • Pemadatan Tanah
    Para pekerja memadatkan tanah yang baru ditambahkan setelah menimbun untuk memastikan bahwa tanah tersebut cukup padat dan stabil guna menopang beban struktur di atasnya. Mereka melakukan pemadatan menggunakan mesin pemadat atau roller.

  • Pengecekan Kestabilan Tanah
    “Setelah tahap pemadatan, para insinyur memeriksa untuk memastikan bahwa permukaan tanah sudah rata dan stabil. Pengecekan ini sangat penting untuk mencegah pergeseran tanah atau keruntuhan yang bisa terjadi setelah pemasangan borepile.

 

 

 

Tender Borepile PERTAMINA Cilacap

Tender Borepile PERTAMINA Cilacap

Denah Lay Out Proyek PERTAMINA

Cilacap, 1 Mei 2025PT Pertamina (Persero) melalui tim proyek Infrastruktur energi memulai survei lokasi borepile di area strategis dekat gedung Pertamina Cilacap, sebagai bagian dari ekspansi fasilitas operasional kilang dan distribusi bahan bakar. Lelang Borepile PERTAMINA Cilacap

Tim proyek survei di area operasional Pertamina dengan pengawasan K3, keamanan fasilitas, dan koordinasi dengan tim internal.

Survei lokasi ini bertujuan untuk:

  • Menentukan titik borepile sesuai beban struktur baru.
  • Melakukan pengujian tanah seperti SPT, sondir, dan uji laboratorium.
  • Mengidentifikasi kondisi bawah permukaan untuk menghindari utilitas aktif di sekitar.
  • Menilai akses logistik dan manuver alat berat di area sempit. Tender Borepile PERTAMINA Cilacap

Sebagai bagian dari inisiatif strategis, proyek borepile di Kilang Pertamina Cilacap bertujuan untuk memperkuat infrastruktur kilang, yang memiliki kapasitas produksi 348.000 barel per hari dan menyuplai sepertiga kebutuhan BBM nasional serta 60% kebutuhan di Pulau Jawa.

Tim survei melibatkan ahli geoteknik, safety officer, dan insinyur sipil berpengalaman di proyek migas dan industri berat. Survei ini menjadi acuan desain pondasi borepile untuk struktur baru, seperti gudang, bangunan operasional, dan infrastruktur penunjang.

Proyek borepile di Kilang Pertamina Cilacap bagian dari inisiatif strategis untuk memperkuat infrastruktur kilang, yang memiliki kapasitas produksi 348.000 barel per hari dan menyuplai sepertiga kebutuhan BBM nasional serta 60% kebutuhan di Pulau Jawa.  Pertamina akan melaksanakan proyek ini dengan standar keselamatan, lingkungan, dan kualitas konstruksi tertinggi, sejalan dengan komitmen perusahaan dalam menjaga keberlangsungan operaional serta keselamatan kerja di seluruh fasilitasnya.

Survey Lokasi PLN Sentul

Survey lokasi PLN Sentul

Survey Team Kontraktor

Survey Team Kontraktor PT INDOKOMAS

Bogor, 1 Mei 2025 – Dalam rangka mendukung pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan nasional, PT PLN (Persero) melakukan survei lokasi awal untuk proyek borepile di kawasan Sentul Baru, Kabupaten Bogor. Proyek ini merupakan bagian dari rencana pembangunan fasilitas penunjang distribusi dan transmisi listrik yang Memperkuat sistem kelistrikan Jabodetabek.

Tim teknis yang terdiri dari para ahli geoteknik, surveyor, dan perwakilan kontraktor pelaksana melaksanakan survei lokasi. Tujuan utama dari survei ini adalah untuk mengkaji kondisi tanah, topografi, serta aspek lingkungan sekitar yang berpotensi Mempengaruhi desain dan pekerjaan borepile.

Menurut koordinator lapangan, tim survei melakukan survei secara menyeluruh, mencakup:

  • Pemetaan topografi dan koordinat titik borepile

  • Pengujian tanah (soil investigation) termasuk SPT dan CPT

  • Identifikasi potensi hambatan di permukaan dan bawah permukaan

  • Kajian aksesibilitas alat berat ke lokasi proyek

“Kami memastikan bahwa setiap titik borepile berada pada lokasi yang aman dan strategis sesuai dengan desain struktur. Survei ini krusial untuk mencegah potensi kegagalan struktur di masa mendatang,” ujar salah satu anggota tim geoteknik.

PLN mengharapkan proyek ini tidak hanya memperkuat pasokan listrik di kawasan Sentul dan sekitarnya, tetapi juga menjadi bagian dari strategi mereka dalam mendukung pertumbuhan kawasan industri dan permukiman baru di Bogor.

Setelah tahap survei selesai, laporan hasil survei akan menjadi dasar penyusunan desain pondasi borepile serta perencanaan konstruksi. Tim proyek menjadwalkan pekerjaan konstruksi akan dimulai pada kuartal ketiga tahun 2025, dengan target penyelesaian pada akhir tahun.

Kegiatan ini juga melibatkan koordinasi aktif dengan pemerintah daerah, warga sekitar, dan pihak terkait lainnya guna memastikan kelancaran pelaksanaan proyek serta meminimalisir dampak terhadap lingkungan dan masyarakat.

Klinik Mata JEC Tangerang

Pekerjaan Pondasi Borepile Klinik Mata JEC Tangerang Menggunakan Alat YU CHAI 65

Dalam pembangunan gedung bertingkat seperti Klinik Mata JEC (Jakarta Eye Center) di Tangerang, pemilihan metode pondasi yang tepat menjadi hal krusial untuk menjamin kekuatan dan kestabilan struktur bangunan. Tim proyek menggunakan salah satu metode pondasi dalam, yaitu borepile, sebuah teknik pengeboran yang mampu menyalurkan beban bangunan ke lapisan tanah keras di kedalaman tertentu. Pada proyek ini, tim menggunakan alat berat jenis hydraulic drilling rig YU CHAI 65 yang dikenal andal dan efisien dalam pengerjaan borepile di lahan terbatas

Lay Out Klinik JEC TangerangLAY OUT KLINIK MATA JEC TANGERANG

Pekerjaan borepile merupakan bagian dari konstruksi pondasi yang melibatkan pengeboran lubang ke dalam tanah, pemasangan tulangan baja (rebar cage), dan pengecoran beton di lokasi. Tujuannya adalah untuk menciptakan pondasi tiang yang kokoh di bawah permukaan tanah.

Proses umumnya meliputi:

  1. Mobilisasi alat dan persiapan lahan – termasuk pembersihan area kerja, pengukuran titik borepile, dan pemasangan safety perimeter.

  2. Pengeboran tanah menggunakan YU CHAI 65, yang mampu mengebor hingga kedalaman >20 meter tergantung kebutuhan desain struktur.

  3. Tim memasang casing sementara (jika diperlukan) untuk mencegah longsoran tanah selama pengeboran.

  4. Pemasangan tulangan baja ke dalam lubang bore.

  5. Pengecoran beton dengan metode tremie untuk menjaga kualitas pengecoran di bawah permukaan air tanah.

  6. Pencabutan casing dan finishing head borepile.

Tantangan di Lapangan

Tim menghadapi beberapa tantangan dalam pekerjaan borepile di proyek ini, antara lain:

  • Kondisi tanah campuran (lunak di permukaan dan keras di kedalaman), yang memerlukan pergantian jenis auger selama pengeboran.

  • Ruang kerja sempit di tengah kawasan padat, sehingga manuver alat harus presisi.

  • Kebutuhan akan kontrol mutu tinggi untuk menjamin keberhasilan pondasi dalam menopang struktur klinik bertingkat.

Tim proyek mengantisipasi tantangan tersebut dengan pengawasan teknis ketat, penggunaan alat bantu digital (seperti inclinometer dan alat ukur vertikalitas), serta perencanaan logistik yang cermat.