kontraktor bor basah dan bor kering untuk seluruh kawasan jakarta dan sekitarnya

Tag Archive for: kontraktor bor

Proyek PGN Wash Boring

Proyek PGN Wash Boring

       Wash boring adalah salah satu metode pengambilan sampel tanah yang sering digunakan dalam eksplorasi geoteknik dan konstruksi. Metode ini berfungsi untuk menentukan sifat-sifat tanah, terutama pada lapisan-lapisan tanah yang lebih dalam, dan sangat berguna dalam pekerjaan pengeboran untuk menentukan kondisi tanah yang akan dibangun di atasnya. Penggunaan metode wash boring sangat umum dalam proyek-proyek konstruksi seperti pembangunan gedung, jembatan, atau proyek infrastruktur lainnya, terutama di lokasi yang sulit diakses atau ketika kedalaman pengeboran cukup signifikan.

Prinsip Dasar Wash Boring

       Prinsip dasar dari wash boring adalah proses pengeboran dengan menggunakan aliran air untuk mengangkat material tanah dari dalam lubang bor ke permukaan. Dalam proses ini, air yang disemprotkan melalui pipa bor akan melarutkan dan mengangkut tanah yang ada di sekitar bit bor, yang kemudian diangkat bersama dengan air ke permukaan. Tujuan utama dari metode ini adalah untuk memperoleh sampel tanah yang dapat dianalisis untuk mengetahui komposisi dan karakteristik tanah di lokasi pengeboran.

Peralatan yang Digunakan dalam Wash Boring

       Beberapa peralatan utama yang digunakan dalam metode wash boring antara lain:

  1. Pipa Bor: Biasanya terbuat dari baja, pipa ini berfungsi sebagai saluran untuk air dan juga sebagai media untuk menurunkan alat bor ke dalam tanah.

  2. Bit Bor: Bagian dari pipa bor yang berfungsi untuk memotong dan menghancurkan lapisan tanah.

  3. Pompa Air: Alat ini digunakan untuk menyemprotkan air ke dalam tanah melalui pipa bor dengan tekanan tertentu untuk memudahkan pengangkatan material tanah ke permukaan.

  4. Saringan atau Penyaring: Digunakan untuk menyaring air yang keluar bersama material tanah agar sampel yang terangkat dapat dikumpulkan dan dianalisis.

  5. Unit Perekam Data: Digunakan untuk merekam informasi terkait kedalaman, jenis tanah, dan parameter lainnya yang diperlukan dalam analisis.

Proses Kerja Wash Boring

  1. Persiapan Lokasi: Sebelum memulai pengeboran, tim konstruksi atau ahli geoteknik akan melakukan survei awal untuk menentukan lokasi pengeboran yang tepat. Biasanya, lokasi pengeboran ini dipilih berdasarkan kebutuhan untuk mendapatkan data yang representatif mengenai kondisi tanah.

  2. Pemasangan Peralatan: Setelah lokasi ditentukan, pipa bor dan peralatan lainnya dipasang. Air kemudian disalurkan ke dalam pipa bor melalui pompa untuk memberikan aliran yang cukup kuat untuk mengangkat material tanah.

  3. Proses Pengeboran: Pengeboran dimulai dengan memutar bit bor ke dalam tanah dan menyemprotkan air secara kontinu. Proses ini akan melarutkan tanah dan mengangkutnya ke permukaan. Selama proses pengeboran, tanah yang terangkat akan melalui saringan untuk memisahkan air dan sampel tanah yang kemudian dikumpulkan.

  4. Pencatatan Data: Selama pengeboran, tim akan mencatat kedalaman, jenis tanah yang ditemukan, serta parameter lainnya seperti kelembaban dan komposisi tanah. Data ini sangat penting untuk menganalisis sifat tanah lebih lanjut.

  5. Pengambilan Sampel: Setiap kali bit bor mencapai kedalaman tertentu atau melewati lapisan tanah yang berbeda, sampel tanah diambil dan disiapkan untuk analisis lebih lanjut di laboratorium.

  6. Penyelesaian dan Pembersihan: Setelah pengeboran selesai, peralatan dibersihkan, dan hasil pengamatan serta sampel tanah disiapkan untuk evaluasi lebih lanjut. Proses pengeboran ini bisa dilakukan hingga mencapai kedalaman yang ditentukan sesuai dengan tujuan eksplorasi atau analisis.

Keunggulan Metode Wash Boring

  1. Biaya Efisien: Dibandingkan dengan metode pengeboran lainnya seperti core drilling, metode wash boring cenderung lebih ekonomis, terutama untuk kedalaman yang sedang.

  2. Cepat dan Efektif: Proses pengeboran dengan metode ini relatif lebih cepat karena air yang digunakan membantu menghancurkan dan mengangkat material tanah dengan lebih mudah.

  3. Cocok untuk Tanah Lunak: Metode ini sangat efektif digunakan pada tanah yang lebih lunak atau berpasir, karena air dapat lebih mudah meresap dan mengangkut material.

  4. Mampu Mencapai Kedalaman Tertentu: Metode wash boring sangat berguna untuk mencapai kedalaman yang cukup dalam tanpa memerlukan peralatan yang terlalu berat.

  5. Mendapatkan Data yang Komprehensif: Dengan wash boring, ahli geoteknik bisa mendapatkan data mengenai jenis tanah dan kondisi tanah di kedalaman tertentu, yang penting untuk perancangan fondasi bangunan. Proyek PGN Wash Boring

Keterbatasan Metode Wash Boring

  1. Kurangnya Sampel Intak: Metode ini mengangkat tanah dengan cara melarutkan dan mengangkutnya menggunakan air, yang dapat menyebabkan sampel yang diperoleh tidak utuh atau rusak, terutama pada tanah yang lebih padat.

  2. Tidak Cocok untuk Semua Jenis Tanah: Pada tanah keras atau berbatu, metode ini akan lebih sulit diterapkan, karena air tidak akan efektif dalam menghancurkan material keras.

  3. Ketidakmampuan Mengambil Sampel Tanah yang Mendalam dengan Presisi Tinggi: Jika kedalaman pengeboran sangat dalam, hasil yang diperoleh mungkin kurang akurat atau kurang presisi dibandingkan dengan metode lain yang lebih canggih.

 

 

Galian Basement Metode TopDown

Galian Basement Metode TopDown

Pembangunan basement merupakan salah satu bagian penting dalam konstruksi gedung, terutama pada bangunan bertingkat yang membutuhkan ruang tambahan di bawah permukaan tanah, seperti ruang parkir, ruang penyimpanan, atau fasilitas teknis. Salah satu metode yang sering digunakan untuk menggali basement adalah metode topdown. Metode ini sangat efisien dalam proyek-proyek di kawasan urban yang padat, di mana ruang terbatas dan kebutuhan untuk mengurangi gangguan terhadap lingkungan sekitar sangat tinggi. Artikel ini akan membahas konsep, keunggulan, serta proses implementasi dari galian basement menggunakan metode topdown.

Apa itu Metode Topdown?

Metode topdown adalah teknik konstruksi yang digunakan untuk menggali dan membangun basement secara bersamaan, dimulai dari bagian atas (permukaan tanah) dan bergerak ke bawah. Teknik ini melibatkan pembangunan struktur atas (seperti lantai basement pertama) terlebih dahulu, yang berfungsi sebagai pelindung dan penopang selama proses penggalian di bawahnya. Setelah struktur atas dibangun, pekerjaan penggalian dapat dilakukan secara bertahap, dimulai dari lantai dasar dan melanjutkan ke kedalaman yang lebih dalam, tanpa menggali seluruh area sekaligus.

Proses Implementasi Metode Topdown

  1. Persiapan dan Pengeboran
    Sebelum pekerjaan dimulai, tahap persiapan meliputi survei lokasi, penentuan kedalaman basement, dan pengujian tanah. Setelah itu, pengeboran untuk pembuatan bore piles atau tiang pancang dimulai, yang berfungsi untuk memberikan dukungan struktural pada seluruh bangunan. Tiang pancang ini akan membentuk dinding luar basement yang akan dibangun.

  2. Pembangunan Struktur Atas (Deck Slab)
    Setelah struktur pendukung seperti bore pile selesai, tahap pertama dalam metode topdown adalah membangun lantai pertama basement, atau deck slab. Struktur lantai pertama ini akan berfungsi sebagai pelindung yang menahan beban tanah di atasnya dan memberikan kestabilan selama penggalian. Lantai pertama ini dibangun dengan menggunakan metode pengecoran beton yang biasanya dilakukan secara bertahap, dimulai dari bagian tengah menuju sisi-sisinya.

  3. Penggalian Bertahap (Excavation)
    Setelah struktur deck slab selesai, penggalian dimulai dari bawah permukaan lantai pertama dan berlanjut ke tingkat yang lebih dalam. Penggalian dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan setiap tahap pembangunan struktur basement. Penggunaan alat berat seperti ekskavator untuk menggali tanah akan disertai dengan penggunaan sistem pelindung dinding (biasanya menggunakan tiang pancang atau sistem secant piles) yang memastikan dinding-galian tetap stabil selama proses ini.

  4. Pembangunan Lantai Basement Berikutnya
    Setelah setiap tahap penggalian selesai, lapisan struktur basement berikutnya dibangun. Hal ini berlanjut hingga semua lantai basement terbangun sesuai dengan desain yang direncanakan. Setiap lantai basement dibangun dari atas ke bawah, menggabungkan berbagai elemen struktur seperti beton bertulang dan kolom untuk memastikan kekuatan dan stabilitas gedung.

  5. Penyelesaian dan Pemasangan Sistem MEP (Mechanical, Electrical, and Plumbing)
    Setelah seluruh basement selesai dibangun, tahap berikutnya adalah pemasangan sistem MEP, termasuk instalasi listrik, pipa air, ventilasi, dan sistem lainnya yang penting untuk kenyamanan dan fungsionalitas ruang basement. Pekerjaan ini dilakukan secara bertahap setelah setiap lantai basement selesai, sehingga sistem MEP dapat diintegrasikan dengan baik.

Cut And Fill Borepile

Cut And Fill Borepile

Para pekerja sering melakukan pekerjaan dalam konstruksi untuk mempersiapkan suatu lokasi cut and fill. Istilah ini mengacu pada proses penggalian (cut) dan penimbunan (fill) tanah untuk menciptakan permukaan tanah yang stabil dan rata, yang kemudian akan menjadi dasar bagi struktur bangunan. Para insinyur sering menerapkan pekerjaan cut and fill di area borepile, terutama untuk pembangunan fondasi bangunan tinggi atau struktur yang memerlukan daya dukung tanah yang lebih kuat.

       Borepile mengalihkan beban struktur ke tanah yang lebih dalam dan keras dalam teknik sipil. Para pekerja melakukan pengeboran lubang di tanah untuk memasukkan material seperti beton bertulang. Para insinyur umumnya menggunakan borepile pada tanah yang tidak stabil atau ketika mereka harus menopang beban pada kedalaman yang lebih dalam dari permukaan tanah yang ada.

Proses Cut and Fill di Area Borepile
Para pekerja melakukan pekerjaan cut and fill pada tahap persiapan pemasangan borepile untuk menyiapkan permukaan tanah yang cukup stabil dan rata. Berikut adalah langkah-langkah umum yang diambil para pekerja dalam proses cut and fill di area borepile :

  • Penilaian dan Pengukuran Area
    Sebelum memulai pekerjaan, para insinyur menilai area borepile untuk mengetahui kedalaman dan jenis tanah yang ada. Mereka menguji tanah untuk mengetahui sifat-sifatnya, seperti kepadatan dan daya dukung tanah. Para insinyur menentukan berapa banyak tanah yang perlu digali (cut) dan ditimbun (fill) berdasarkan hasil pengukuran untuk mencapai level yang diinginkan.

  • Penggalian Tanah (Cut)
    Langkah pertama dalam cut and fill adalah menggali tanah. Para pekerja menggunakan alat berat, seperti ekskavator atau bulldozer, untuk menggali tanah yang tidak stabil atau yang dapat mengganggu pekerjaan borepile, tergantung pada kedalaman dan volume tanah yang harus digali.

  • Penimbunan Tanah (Fill)
    Setelah para pekerja menggali tanah, langkah berikutnya adalah menimbun tanah pada area yang membutuhkan pengurugan. Mereka menggunakan material pengurugan, seperti tanah yang lebih stabil, batu pecah, atau bahan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan fondasi. Proses ini bertujuan untuk menstabilkan permukaan tanah dan memberikan dasar yang solid bagi pekerjaan borepile.

  • Pemadatan Tanah
    Para pekerja memadatkan tanah yang baru ditambahkan setelah menimbun untuk memastikan bahwa tanah tersebut cukup padat dan stabil guna menopang beban struktur di atasnya. Mereka melakukan pemadatan menggunakan mesin pemadat atau roller.

  • Pengecekan Kestabilan Tanah
    “Setelah tahap pemadatan, para insinyur memeriksa untuk memastikan bahwa permukaan tanah sudah rata dan stabil. Pengecekan ini sangat penting untuk mencegah pergeseran tanah atau keruntuhan yang bisa terjadi setelah pemasangan borepile.

 

 

 

Survey Lokasi PLN Sentul

Survey lokasi PLN Sentul

Survey Team Kontraktor

Survey Team Kontraktor PT INDOKOMAS

Bogor, 1 Mei 2025 – Dalam rangka mendukung pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan nasional, PT PLN (Persero) melakukan survei lokasi awal untuk proyek borepile di kawasan Sentul Baru, Kabupaten Bogor. Proyek ini merupakan bagian dari rencana pembangunan fasilitas penunjang distribusi dan transmisi listrik yang Memperkuat sistem kelistrikan Jabodetabek.

Tim teknis yang terdiri dari para ahli geoteknik, surveyor, dan perwakilan kontraktor pelaksana melaksanakan survei lokasi. Tujuan utama dari survei ini adalah untuk mengkaji kondisi tanah, topografi, serta aspek lingkungan sekitar yang berpotensi Mempengaruhi desain dan pekerjaan borepile.

Menurut koordinator lapangan, tim survei melakukan survei secara menyeluruh, mencakup:

  • Pemetaan topografi dan koordinat titik borepile

  • Pengujian tanah (soil investigation) termasuk SPT dan CPT

  • Identifikasi potensi hambatan di permukaan dan bawah permukaan

  • Kajian aksesibilitas alat berat ke lokasi proyek

“Kami memastikan bahwa setiap titik borepile berada pada lokasi yang aman dan strategis sesuai dengan desain struktur. Survei ini krusial untuk mencegah potensi kegagalan struktur di masa mendatang,” ujar salah satu anggota tim geoteknik.

PLN mengharapkan proyek ini tidak hanya memperkuat pasokan listrik di kawasan Sentul dan sekitarnya, tetapi juga menjadi bagian dari strategi mereka dalam mendukung pertumbuhan kawasan industri dan permukiman baru di Bogor.

Setelah tahap survei selesai, laporan hasil survei akan menjadi dasar penyusunan desain pondasi borepile serta perencanaan konstruksi. Tim proyek menjadwalkan pekerjaan konstruksi akan dimulai pada kuartal ketiga tahun 2025, dengan target penyelesaian pada akhir tahun.

Kegiatan ini juga melibatkan koordinasi aktif dengan pemerintah daerah, warga sekitar, dan pihak terkait lainnya guna memastikan kelancaran pelaksanaan proyek serta meminimalisir dampak terhadap lingkungan dan masyarakat.

Klinik Mata JEC Tangerang

Pekerjaan Pondasi Borepile Klinik Mata JEC Tangerang Menggunakan Alat YU CHAI 65

Dalam pembangunan gedung bertingkat seperti Klinik Mata JEC (Jakarta Eye Center) di Tangerang, pemilihan metode pondasi yang tepat menjadi hal krusial untuk menjamin kekuatan dan kestabilan struktur bangunan. Tim proyek menggunakan salah satu metode pondasi dalam, yaitu borepile, sebuah teknik pengeboran yang mampu menyalurkan beban bangunan ke lapisan tanah keras di kedalaman tertentu. Pada proyek ini, tim menggunakan alat berat jenis hydraulic drilling rig YU CHAI 65 yang dikenal andal dan efisien dalam pengerjaan borepile di lahan terbatas

Lay Out Klinik JEC TangerangLAY OUT KLINIK MATA JEC TANGERANG

Pekerjaan borepile merupakan bagian dari konstruksi pondasi yang melibatkan pengeboran lubang ke dalam tanah, pemasangan tulangan baja (rebar cage), dan pengecoran beton di lokasi. Tujuannya adalah untuk menciptakan pondasi tiang yang kokoh di bawah permukaan tanah.

Proses umumnya meliputi:

  1. Mobilisasi alat dan persiapan lahan – termasuk pembersihan area kerja, pengukuran titik borepile, dan pemasangan safety perimeter.

  2. Pengeboran tanah menggunakan YU CHAI 65, yang mampu mengebor hingga kedalaman >20 meter tergantung kebutuhan desain struktur.

  3. Tim memasang casing sementara (jika diperlukan) untuk mencegah longsoran tanah selama pengeboran.

  4. Pemasangan tulangan baja ke dalam lubang bore.

  5. Pengecoran beton dengan metode tremie untuk menjaga kualitas pengecoran di bawah permukaan air tanah.

  6. Pencabutan casing dan finishing head borepile.

Tantangan di Lapangan

Tim menghadapi beberapa tantangan dalam pekerjaan borepile di proyek ini, antara lain:

  • Kondisi tanah campuran (lunak di permukaan dan keras di kedalaman), yang memerlukan pergantian jenis auger selama pengeboran.

  • Ruang kerja sempit di tengah kawasan padat, sehingga manuver alat harus presisi.

  • Kebutuhan akan kontrol mutu tinggi untuk menjamin keberhasilan pondasi dalam menopang struktur klinik bertingkat.

Tim proyek mengantisipasi tantangan tersebut dengan pengawasan teknis ketat, penggunaan alat bantu digital (seperti inclinometer dan alat ukur vertikalitas), serta perencanaan logistik yang cermat.

BOREPILE LAPAS TANGERANG

Borepile Lapas Tangerang Kelas 1A

Pekerjaan Pondasi Borepile di LAPAS Tangerang Rampung Setelah 2 Bulan Bersama PT Cahaya Legok Pratama.

Tangerang, 11 Juni 2024 – Proyek pembangunan Lapas Kelas 1A Tangerang bertujuan memperbaiki fasilitas pemasyarakatan di Indonesia, dengan menanggapi peningkatan jumlah penghuni dan kebutuhan akan fasilitas yang lebih aman. Artikel ini akan membahas penggunaan borepile sebagai pondasi krusial dalam pembangunan ini, termasuk keunggulan dan penerapannya.

Proyek pembangunan Lapas Kelas 1A Tangerang berada di area padat dengan tanah tidak stabil, membuat pondasi tradisional tidak efektif. Beberapa alasan penggunaan borepile antara lain:

  1. Kondisi Tanah yang Tidak Stabil: Tanah lunak dan lembek di Tangerang membuat pondasi tradisional tidak cukup kuat. Borepile dapat menembus tanah lunak dan mencapai lapisan keras yang lebih dalam.
  2. Efisiensi Waktu dan Ruang: Borepile mengurangi gangguan lingkungan, mempercepat konstruksi, dan meminimalkan penggunaan alat berat besar. Metode ini juga ideal untuk area dengan keterbatasan ruang karena pengeboran hanya membutuhkan area kecil.

PT Cahaya Legok Pratama telah menyelesaikan proyek pondasi borepile di LAPAS Tangerang dalam waktu dua bulan, dari 11 Mei hingga 11 Juni 2024. Proyek ini mendukung pembangunan struktur yang lebih kuat dan aman.

Site Manager PT Cahaya Legok Pratama, Bapak Syamsul Arifin, menyebutkan bahwa pekerjaan pondasi borepile di LAPAS Tangerang menghadapi tantangan, terutama terkait akses terbatas di lokasi proyek. Namun, dengan koordinasi yang baik dan perencanaan matang, PT Cahaya Legok Pratama berhasil menyelesaikan pekerjaan sesuai rencana.

“Keberhasilan proyek ini menunjukkan komitmen kami untuk memberikan hasil terbaik,” ujar Bapak Syamsul Arifin. “Kami juga memastikan bahwa seluruh proses dilakukan dengan memperhatikan keselamatan kerja, serta menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan sekitar.”

Setiap tiang borepile yang dibangun disesuaikan kedalaman dan diameternya dengan perencanaan struktur. Pekerjaan ini melibatkan teknologi modern dan tenaga kerja profesional untuk memastikan keberhasilan proyek. Dengan selesainya pekerjaan pondasi borepile, kelancaran dan efisiensi dalam pembangunan struktur bangunan selanjutnya di LAPAS Tangerang dapat tercapai.

BOREPILE RUMAH POMPA CIPULIR

BOREPILE RUMAH POMPA CIPULIR.

Jakarta Selatan, 20 Februari 2025 – PT Pulau Bintan Bestari (PBB) berhasil memulai tahap awal proyek pembangunan rumah pompa di ITC Cipulir, Jakarta Selatan, dengan melakukan pekerjaan borepile preboring. Proyek ini bertujuan untuk memperkuat pondasi dan mendukung kelancaran sistem drainase di kawasan tersebut. borepile rumah pompa cipulir

Tim melakukan penggalian lubang besar untuk mendukung beban struktural bangunan dalam pekerjaan borepile preboring sebagai persiapan konstruksi rumah pompa. Tahapan ini penting untuk memastikan fondasi yang kokoh dan tahan lama.

Project Manager PT Pulau Bintan Bestari, Bapak Regy Saputra menjelaskan bahwa proyek ini mematuhi standar keselamatan dan menjaga kebersihan serta kelestarian lingkungan, terutama di kawasan ITC Cipulir yang terletak di pusat kota.

Borepile adalah metode pondasi yang menanamkan tiang beton bertulang ke dalam tanah hingga mencapai lapisan keras untuk mendukung bangunan. Tim konstruksi ngebore dengan alat khusus, biar tiang-tiang itu bisa nyampe ke kedalaman yang pas. Banyak banget yang pilih borepile buat tanah yang labil, karena pondasi ini jauh lebih kuat dibandingkan yang biasa. Nah, borepile jadi pilihan utama, soalnya tanah di sana gak stabil, jadi butuh pondasi kokoh buat nahan bangunan pompa gede itu.

Pentingnya Aspek Keselamatan dan Lingkungan

Seperti halnya proyek konstruksi lainnya, keselamatan kerja dan dampak lingkungan menjadi prioritas utama dalam pembangunan rumah pompa di Cipulir. Project Manager PT Pulau Bintan Bestari, Bapak Regy Saputra, menyatakan komitmen untuk mematuhi semua aspek keselamatan dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar. “Kami memastikan memperhatikan keselamatan kerja serta menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di lokasi proyek,” ujar Bapak Regy.

Kawasan Cipulir di pusat kota butuh perhatian ekstra buat ngelola dampak lingkungan dari kegiatan konstruksi. Oleh karena itu, pengelolaan dampak lingkungan dan kebisingan menjadi bagian integral dari perencanaan dan pelaksanaan proyek. Pembangunan rumah pompa ditargetkan selesai tepat waktu, bikin sistem drainase lebih efisien, ngurangin risiko banjir, dan ningkatin kualitas lingkungan. Semua pekerjaan dikerjain tenaga profesional dengan alat berat dan teknologi canggih biar proyek lancar jaya. Borepile rumah pompa Cipulir? Pastinya, pondasi kuat buat dukung semua itu!

BOREPILE PABRIK TEXTILE

BOREPILE PABRIK TEXTILE

Gunung Putri, Bogor — Dalam rangka mendukung pengembangan infrastruktur industri tekstil nasional, PT KAHAPTEX bersama mitra pelaksana berhasil menyelesaikan proyek pekerjaan pondasi bore pile untuk perluasan fasilitas pabrik tekstil yang berlokasi di kawasan industri Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.

Latar Belakang Proyek BOREPILE PABRIK TEXTILE

Sebagai perusahaan tekstil terkemuka yang terus berkembang, PT KAHAPTEX membutuhkan penambahan fasilitas produksi guna meningkatkan kapasitas dan efisiensi operasional. Untuk menjamin kekuatan struktur bangunan baru yang akan dibangun di atas tanah dengan karakteristik khusus, dipilihlah metode pondasi dalam berupa bore pile sebagai solusi utama.

Spesifikasi Teknis

Pekerjaan bore pile ini melibatkan berbagai tahapan teknis, yang dimulai dengan mobilisasi alat berat (drilling rig), kemudian diikuti oleh pengeboran, pemasangan tulangan besi, pengecoran beton, dan diakhiri dengan proses curing. Beberapa spesifikasi teknis utama meliputi:

  • Diameter bore pile ini dapat bervariasi, yaitu 40 cm, 50 cm, hingga 60 cm, sesuai dengan kebutuhan struktur yang ada.

  • Kedalaman pondasi: Variatif antara 15–25 meter berdasarkan hasil soil investigation

  • Jumlah titik bore pile: Lebih dari 150 titik (menyesuaikan dengan struktur dan beban bangunan)

  • Jenis beton: K-450 dengan slump yang disesuaikan untuk pengecoran basah (wet method)

Pelaksanaan Proyek

Pekerjaan dilakukan dengan tetap menjaga standar keselamatan kerja (K3) dan mengutamakan kualitas sesuai dengan spesifikasi perencanaan. Tim teknis di lapangan bekerja dalam koordinasi ketat dengan pihak konsultan dan pengawas proyek. Metode pengeboran menggunakan rotary drilling dengan casing dan slurry bentonite guna menjaga kestabilan lubang bor.

Proyek ini juga memperhatikan aspek ramah lingkungan dan kebersihan area sekitar, mengingat lokasi yang terletak di dalam kawasan industri yang aktif.

Hasil dan Manfaat

Dengan selesainya pekerjaan pondasi bore pile ini, maka pembangunan struktur atas dapat segera dilanjutkan. Diharapkan gedung baru ini dapat mendukung peningkatan kapasitas produksi PT KAHAPTEX sekaligus memperkuat posisinya sebagai pemain utama di industri tekstil nasional.


Tentang PT KAHAPTEX
PT KAHAPTEX adalah perusahaan tekstil yang telah beroperasi lebih dari dua dekade, menyediakan berbagai jenis kain dan tekstil berkualitas tinggi untuk pasar lokal maupun ekspor.

Tulangan Besi 19 Boredpile

Tulangan besi 19 Boredpile telah dibuat oleh crew pilar pondasi dengan sebaik mungkin. dengan detail sebagai berikut ;

Pilar Pondasi Kontraktor Borepile

Spesialis kami salah satunya adalah layanana jasa pengeboran boredpile, galian basement, serta pemancangan. 

Pekerjaan Tulangan Besi 19 Bored Pile di Cimone: Kolaborasi PT Ofi dan PT Alcos Graha Jaya

Dalam dunia konstruksi, bored pile menjadi salah satu metode pondasi yang banyak digunakan untuk menopang struktur bangunan tinggi maupun infrastruktur berat. Salah satu proyek terbaru yang menggunakan metode ini adalah pekerjaan tulangan besi 19 bored pile yang berlokasi di Cimone. Proyek ini merupakan hasil kerja sama antara PT Ofi dan PT Alcos Graha Jaya.

Spesifikasi Tulangan Besi 19 Bored Pile

Dalam proyek ini, digunakan tulangan besi diameter 19 mm sebagai bagian utama dari struktur bored pile. Beberapa spesifikasi utama dari tulangan besi yang digunakan adalah:

  • Diameter besi: 19 mm
  • Material: Baja tulangan berstandar SNI
  • Konfigurasi rangka tulangan: Dirancang untuk memastikan daya tahan dan kekuatan struktur
  • Kedalaman bored pile: Sesuai dengan desain perencanaan proyek

Tulangan Besi 19 Boredpile

Kolaborasi PT Ofi dan PT Alcos Graha Jaya

Keberhasilan proyek ini tidak lepas dari kerja sama antara PT Ofi dan PT Alcos Graha Jaya. PT Ofi berperan dalam manajemen proyek dan pelaksanaan lapangan, sementara PT Alcos Graha Jaya menyediakan material berkualitas tinggi serta tenaga ahli dalam bidang konstruksi pondasi.

Proses Pengerjaan di Lokasi Cimone

Proses pengerjaan proyek ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

  1. Survey dan persiapan lahan – Menentukan titik pengeboran dan melakukan analisis tanah.
  2. Pengeboran tanah – Menggunakan alat bor khusus untuk mencapai kedalaman yang telah direncanakan.
  3. Pemasangan tulangan besi – Besi 19 mm dirakit sesuai spesifikasi teknis dan dimasukkan ke dalam lubang bored pile.
  4. Pengecoran beton – Setelah tulangan terpasang, beton segar dituangkan untuk membentuk pondasi yang kokoh.
  5. Pemeriksaan kualitas – Setiap tahapan diperiksa untuk memastikan hasil sesuai dengan standar konstruksi.

Alat Berat Borepile Sany 65

Alat berat borepile SANY 65 merupakan salah satu inovasi terbaru dalam dunia konstruksi, khususnya dalam pekerjaan pondasi. Alat ini dirancang untuk melakukan pengeboran tiang pancang dengan efisiensi tinggi dan akurasi yang baik. Dalam artikel ini, kita akan membahas spesifikasi alat SANY 65 serta keunggulannya dalam proyek konstruksi.

Spesifikasi Alat Borepile SANY 65

SANY 65 adalah rotary drilling rig yang memiliki berbagai spesifikasi teknis yang mendukung kinerjanya. Berikut adalah rincian spesifikasinya:

  • Maksimal Diameter Lubang: Alat ini mampu mengebor lubang dengan diameter hingga 1.1 meter (1100 mm), menjadikannya ideal untuk berbagai jenis proyek konstruksi.
  • Kedalaman Pengeboran: SANY 65 dapat mencapai kedalaman pengeboran maksimum hingga 27 meter, memungkinkan pengguna untuk menjangkau lapisan tanah yang lebih dalam.
  • Berat Operasi: Dengan berat sekitar 23 ton, alat ini stabil dan dapat dioperasikan di berbagai kondisi tanah.
  • Mesin: Ditenagai oleh mesin EFI besar yang diimpor, alat ini menawarkan tenaga yang kuat dan efisiensi bahan bakar yang baik. Teknologi kontrol optimasi daya memungkinkan penyesuaian distribusi tenaga secara real-time.
  • Konstruksi Tiang: Tiang pada SANY 65 menggunakan struktur kotak yang tahan terhadap torsi dan kelelahan, sehingga meningkatkan daya tahan dan kinerja alat.

Proses Pengeboran

Proses pengeboran menggunakan SANY 65 dimulai dengan persiapan lokasi. Operator akan melakukan survei untuk menentukan jenis tanah dan kedalaman yang diperlukan. Setelah itu, alat diposisikan di titik pengeboran yang telah ditentukan.Sistem dry boring pada SANY 65 memungkinkan pengeboran dilakukan tanpa menggunakan air, sehingga mengurangi risiko pencemaran lingkungan. Operator mengontrol alat melalui layar sentuh HD berukuran 10 inci yang responsif, memudahkan pengoperasian dan pemantauan proses pengeboran.Setelah lubang bor tercipta, proses berikutnya adalah pemasangan besi tulangan. Besi tulangan dimasukkan ke dalam lubang bor dengan hati-hati untuk memastikan posisi yang tepat sebelum dilakukan pengecoran beton.

Keunggulan SANY 65

Salah satu keunggulan utama dari borepile SANY 65 adalah kemampuannya untuk bekerja di area terbatas. Desain sasis pelebaran besar teleskopik memberikan stabilitas tinggi saat melakukan pengeboran dalam. Selain itu, alat ini tidak menghasilkan getaran berlebihan, sehingga aman digunakan di dekat bangunan atau infrastruktur lainnya.Efisiensi waktu juga menjadi nilai tambah dari alat ini. Dengan kemampuan mengebor hingga kedalaman 27 meter dan diameter besar, proyek dapat diselesaikan lebih cepat dibandingkan metode tradisional.