Tag Archive for: kontraktor pondasi tiang pancang

Proyek PGN Wash Boring

Proyek PGN Wash Boring

       Wash boring adalah salah satu metode pengambilan sampel tanah yang sering digunakan dalam eksplorasi geoteknik dan konstruksi. Metode ini berfungsi untuk menentukan sifat-sifat tanah, terutama pada lapisan-lapisan tanah yang lebih dalam, dan sangat berguna dalam pekerjaan pengeboran untuk menentukan kondisi tanah yang akan dibangun di atasnya. Penggunaan metode wash boring sangat umum dalam proyek-proyek konstruksi seperti pembangunan gedung, jembatan, atau proyek infrastruktur lainnya, terutama di lokasi yang sulit diakses atau ketika kedalaman pengeboran cukup signifikan.

Prinsip Dasar Wash Boring

       Prinsip dasar dari wash boring adalah proses pengeboran dengan menggunakan aliran air untuk mengangkat material tanah dari dalam lubang bor ke permukaan. Dalam proses ini, air yang disemprotkan melalui pipa bor akan melarutkan dan mengangkut tanah yang ada di sekitar bit bor, yang kemudian diangkat bersama dengan air ke permukaan. Tujuan utama dari metode ini adalah untuk memperoleh sampel tanah yang dapat dianalisis untuk mengetahui komposisi dan karakteristik tanah di lokasi pengeboran.

Peralatan yang Digunakan dalam Wash Boring

       Beberapa peralatan utama yang digunakan dalam metode wash boring antara lain:

  1. Pipa Bor: Biasanya terbuat dari baja, pipa ini berfungsi sebagai saluran untuk air dan juga sebagai media untuk menurunkan alat bor ke dalam tanah.

  2. Bit Bor: Bagian dari pipa bor yang berfungsi untuk memotong dan menghancurkan lapisan tanah.

  3. Pompa Air: Alat ini digunakan untuk menyemprotkan air ke dalam tanah melalui pipa bor dengan tekanan tertentu untuk memudahkan pengangkatan material tanah ke permukaan.

  4. Saringan atau Penyaring: Digunakan untuk menyaring air yang keluar bersama material tanah agar sampel yang terangkat dapat dikumpulkan dan dianalisis.

  5. Unit Perekam Data: Digunakan untuk merekam informasi terkait kedalaman, jenis tanah, dan parameter lainnya yang diperlukan dalam analisis.

Proses Kerja Wash Boring

  1. Persiapan Lokasi: Sebelum memulai pengeboran, tim konstruksi atau ahli geoteknik akan melakukan survei awal untuk menentukan lokasi pengeboran yang tepat. Biasanya, lokasi pengeboran ini dipilih berdasarkan kebutuhan untuk mendapatkan data yang representatif mengenai kondisi tanah.

  2. Pemasangan Peralatan: Setelah lokasi ditentukan, pipa bor dan peralatan lainnya dipasang. Air kemudian disalurkan ke dalam pipa bor melalui pompa untuk memberikan aliran yang cukup kuat untuk mengangkat material tanah.

  3. Proses Pengeboran: Pengeboran dimulai dengan memutar bit bor ke dalam tanah dan menyemprotkan air secara kontinu. Proses ini akan melarutkan tanah dan mengangkutnya ke permukaan. Selama proses pengeboran, tanah yang terangkat akan melalui saringan untuk memisahkan air dan sampel tanah yang kemudian dikumpulkan.

  4. Pencatatan Data: Selama pengeboran, tim akan mencatat kedalaman, jenis tanah yang ditemukan, serta parameter lainnya seperti kelembaban dan komposisi tanah. Data ini sangat penting untuk menganalisis sifat tanah lebih lanjut.

  5. Pengambilan Sampel: Setiap kali bit bor mencapai kedalaman tertentu atau melewati lapisan tanah yang berbeda, sampel tanah diambil dan disiapkan untuk analisis lebih lanjut di laboratorium.

  6. Penyelesaian dan Pembersihan: Setelah pengeboran selesai, peralatan dibersihkan, dan hasil pengamatan serta sampel tanah disiapkan untuk evaluasi lebih lanjut. Proses pengeboran ini bisa dilakukan hingga mencapai kedalaman yang ditentukan sesuai dengan tujuan eksplorasi atau analisis.

Keunggulan Metode Wash Boring

  1. Biaya Efisien: Dibandingkan dengan metode pengeboran lainnya seperti core drilling, metode wash boring cenderung lebih ekonomis, terutama untuk kedalaman yang sedang.

  2. Cepat dan Efektif: Proses pengeboran dengan metode ini relatif lebih cepat karena air yang digunakan membantu menghancurkan dan mengangkat material tanah dengan lebih mudah.

  3. Cocok untuk Tanah Lunak: Metode ini sangat efektif digunakan pada tanah yang lebih lunak atau berpasir, karena air dapat lebih mudah meresap dan mengangkut material.

  4. Mampu Mencapai Kedalaman Tertentu: Metode wash boring sangat berguna untuk mencapai kedalaman yang cukup dalam tanpa memerlukan peralatan yang terlalu berat.

  5. Mendapatkan Data yang Komprehensif: Dengan wash boring, ahli geoteknik bisa mendapatkan data mengenai jenis tanah dan kondisi tanah di kedalaman tertentu, yang penting untuk perancangan fondasi bangunan. Proyek PGN Wash Boring

Keterbatasan Metode Wash Boring

  1. Kurangnya Sampel Intak: Metode ini mengangkat tanah dengan cara melarutkan dan mengangkutnya menggunakan air, yang dapat menyebabkan sampel yang diperoleh tidak utuh atau rusak, terutama pada tanah yang lebih padat.

  2. Tidak Cocok untuk Semua Jenis Tanah: Pada tanah keras atau berbatu, metode ini akan lebih sulit diterapkan, karena air tidak akan efektif dalam menghancurkan material keras.

  3. Ketidakmampuan Mengambil Sampel Tanah yang Mendalam dengan Presisi Tinggi: Jika kedalaman pengeboran sangat dalam, hasil yang diperoleh mungkin kurang akurat atau kurang presisi dibandingkan dengan metode lain yang lebih canggih.

 

 

Galian Basement Metode Strutting

Galian basement Metode Strutting

Dalam pembangunan gedung bertingkat, tim konstruksi harus mempertimbangkan salah satu elemen penting yaitu pembuatan basement. Basement tidak hanya digunakan sebagai ruang parkir atau penyimpanan, tetapi seringkali menjadi bagian integral dari desain bangunan yang membutuhkan fondasi yang kuat. Salah satu metode yang umum digunakan untuk menggali basement adalah metode strutting. Tim konstruksi banyak menerapkan metode ini pada proyek yang melibatkan penggalian di area padat atau tanah lunak, di mana kestabilan dinding galian sangat diperlukan. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang metode galian basement dengan strutting, Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang metode galian basement dengan konsep dasarnya, keunggulan, serta cara implementasinya dalam proyek konstruksi.

Apa itu Metode Strutting?

Metode strutting menggunakan teknik konstruksi untuk memberikan dukungan sementara pada dinding galian basement agar tetap stabil selama proses penggalian. Strutting memanfaatkan balok atau batang penopang (struts) yang dipasang di antara dinding galian dan struktur tanah yang lebih dalam untuk mencegah dinding galian runtuh. Tim konstruksi seringkali memasang sistem strutting pada kedalaman tertentu di sepanjang dinding galian untuk membagi tekanan tanah secara merata.

Prinsip Kerja Metode Strutting

Metode strutting pada dasarnya memberikan penopang yang kuat pada dinding galian yang telah digali. Proses ini mengurangi beban yang ditransfer ke dinding galian dan memungkinkan penggalian lebih dalam dengan aman. Tim konstruksi memasang penopang tersebut secara horizontal atau diagonal menggunakan batang besi baja atau material konstruksi lainnya yang cukup kuat untuk menahan tekanan dari tanah di sekitarnya.

Selama penggalian, tim konstruksi memberikan dukungan bertahap pada dinding galian dengan memasang sistem strutting pada posisi yang sesuai untuk memastikan stabilitas. Penempatan dan pengaturan sistem strutting ini sangat penting agar pekerja dapat menghindari pergeseran atau keruntuhan tanah yang bisa berbahaya dan merusak struktur yang sedang dibangun.

Proses Implementasi Metode Strutting

  1. Perencanaan dan Desain

    Sebelum tim konstruksi menerapkan metode strutting, tahap pertama adalah perencanaan dan desain. Insinyur geoteknik melakukan analisis terhadap kondisi tanah, kedalaman galian, serta faktor-faktor lain yang memengaruhi stabilitas galian. Berdasarkan hasil analisis tersebut, mereka membuat desain sistem strutting yang tepat, termasuk ukuran, posisi, dan material yang digunakan.

  2. Pemasangan Dinding Penahan (Sheeting)
    Sebelum tim konstruksi memasang struts, mereka melakukan langkah pertama dengan memasang dinding penahan yang berfungsi untuk menahan tanah di sekitar area galian. Tim menggunakan material seperti sheet piles (tiang pancang dari baja atau beton) atau dinding beton bertulang, tergantung pada kedalaman dan kondisi tanah.

  3. Pemasangan Strutting
    Setelah tim konstruksi memasang dinding penahan, mereka memasang struts pada titik-titik yang sudah ditentukan. Tim biasanya memasang struts secara horizontal atau diagonal di antara dinding penahan untuk memastikan bahwa tekanan tanah terbagi dengan merata. Mereka menggunakan struts yang terbuat dari baja, beton bertulang, atau material lain yang memiliki kekuatan tekan yang tinggi.

  4. Penggalian Bertahap
    Setelah tim konstruksi memasang sistem strutting, mereka memulai penggalian dari bagian bawah dan melakukannya secara bertahap. Setiap tahap penggalian diikuti dengan pemasangan struts pada tingkat kedalaman tertentu. Penggalian bertahap ini memungkinkan dinding galian tetap stabil selama proses berlangsung.

  5. Pemantauan dan Penyesuaian
    Selama proses penggalian, tim konstruksi memantau sistem strutting secara berkala untuk memastikan bahwa tidak ada pergeseran atau kerusakan pada struktur. Jika diperlukan, mereka melakukan penyesuaian pada posisi struts untuk memberikan dukungan yang lebih baik sesuai dengan kondisi tanah dan kedalaman galian yang terus berubah.

  6. Penyelesaian dan Pencabutan Struts
    Setelah tim konstruksi menyelesaikan pembangunan basement dan memastikan dinding galian cukup stabil, mereka mencabut sistem strutting secara hati-hati. Pencabutan struts ini dilakukan dengan langkah-langkah terkontrol agar dinding galian tetap tidak mengalami kerusakan.

Keunggulan Metode Strutting

  1. Keamanan yang Tinggi
    Salah satu keunggulan utama dari metode strutting adalah kemampuan tim konstruksi untuk menjaga stabilitas dinding galian selama penggalian berlangsung. Dengan adanya penopang yang tepat, mereka dapat meminimalkan risiko pergeseran atau keruntuhan tanah, yang mengurangi potensi bahaya bagi pekerja dan struktur yang sedang dibangun.

  2. Cocok untuk Tanah Lunak dan Padat Penduduk
    Metode ini sangat berguna pada proyek konstruksi yang berada di area dengan tanah lunak atau berstruktur tidak stabil. Selain itu, tim konstruksi juga menerapkan metode strutting dengan efektif pada area yang padat penduduk karena proses penggalian tidak membutuhkan ruang terbuka yang luas.

  3. Mengurangi Gangguan pada Lingkungan Sekitar
    Dibandingkan dengan metode penggalian terbuka yang lebih besar, metode strutting cenderung mengurangi gangguan terhadap lingkungan sekitar. Karena tim konstruksi menjaga tanah di sekitar galian tetap tertahan dengan baik, dampak terhadap struktur atau jalan yang ada di sekitar proyek akan lebih kecil.

  4. Dapat Digunakan pada Berbagai Kedalaman
    Metode strutting tim konstruksi terapkan pada galian dengan kedalaman yang bervariasi, mulai dari kedalaman dangkal hingga dalam, tergantung pada perancangan dan pengaturan struts yang sesuai dengan kebutuhan proyek.

  5. Efisiensi Waktu
    Karena tim konstruksi melakukan penggalian secara bertahap dan dilengkapi dengan dukungan yang stabil, mereka dapat menjalankan proyek lebih cepat dan lebih efisien dibandingkan dengan metode galian lainnya yang memerlukan waktu lebih lama untuk menggali dan menstabilkan tanah.

Cut And Fill Borepile

Cut And Fill Borepile

Para pekerja sering melakukan pekerjaan dalam konstruksi untuk mempersiapkan suatu lokasi cut and fill. Istilah ini mengacu pada proses penggalian (cut) dan penimbunan (fill) tanah untuk menciptakan permukaan tanah yang stabil dan rata, yang kemudian akan menjadi dasar bagi struktur bangunan. Para insinyur sering menerapkan pekerjaan cut and fill di area borepile, terutama untuk pembangunan fondasi bangunan tinggi atau struktur yang memerlukan daya dukung tanah yang lebih kuat.

       Borepile mengalihkan beban struktur ke tanah yang lebih dalam dan keras dalam teknik sipil. Para pekerja melakukan pengeboran lubang di tanah untuk memasukkan material seperti beton bertulang. Para insinyur umumnya menggunakan borepile pada tanah yang tidak stabil atau ketika mereka harus menopang beban pada kedalaman yang lebih dalam dari permukaan tanah yang ada.

Proses Cut and Fill di Area Borepile
Para pekerja melakukan pekerjaan cut and fill pada tahap persiapan pemasangan borepile untuk menyiapkan permukaan tanah yang cukup stabil dan rata. Berikut adalah langkah-langkah umum yang diambil para pekerja dalam proses cut and fill di area borepile :

  • Penilaian dan Pengukuran Area
    Sebelum memulai pekerjaan, para insinyur menilai area borepile untuk mengetahui kedalaman dan jenis tanah yang ada. Mereka menguji tanah untuk mengetahui sifat-sifatnya, seperti kepadatan dan daya dukung tanah. Para insinyur menentukan berapa banyak tanah yang perlu digali (cut) dan ditimbun (fill) berdasarkan hasil pengukuran untuk mencapai level yang diinginkan.

  • Penggalian Tanah (Cut)
    Langkah pertama dalam cut and fill adalah menggali tanah. Para pekerja menggunakan alat berat, seperti ekskavator atau bulldozer, untuk menggali tanah yang tidak stabil atau yang dapat mengganggu pekerjaan borepile, tergantung pada kedalaman dan volume tanah yang harus digali.

  • Penimbunan Tanah (Fill)
    Setelah para pekerja menggali tanah, langkah berikutnya adalah menimbun tanah pada area yang membutuhkan pengurugan. Mereka menggunakan material pengurugan, seperti tanah yang lebih stabil, batu pecah, atau bahan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan fondasi. Proses ini bertujuan untuk menstabilkan permukaan tanah dan memberikan dasar yang solid bagi pekerjaan borepile.

  • Pemadatan Tanah
    Para pekerja memadatkan tanah yang baru ditambahkan setelah menimbun untuk memastikan bahwa tanah tersebut cukup padat dan stabil guna menopang beban struktur di atasnya. Mereka melakukan pemadatan menggunakan mesin pemadat atau roller.

  • Pengecekan Kestabilan Tanah
    “Setelah tahap pemadatan, para insinyur memeriksa untuk memastikan bahwa permukaan tanah sudah rata dan stabil. Pengecekan ini sangat penting untuk mencegah pergeseran tanah atau keruntuhan yang bisa terjadi setelah pemasangan borepile.

 

 

 

Tender Borepile PERTAMINA Cilacap

Tender Borepile PERTAMINA Cilacap

Denah Lay Out Proyek PERTAMINA

Cilacap, 1 Mei 2025PT Pertamina (Persero) melalui tim proyek Infrastruktur energi memulai survei lokasi borepile di area strategis dekat gedung Pertamina Cilacap, sebagai bagian dari ekspansi fasilitas operasional kilang dan distribusi bahan bakar. Lelang Borepile PERTAMINA Cilacap

Tim proyek survei di area operasional Pertamina dengan pengawasan K3, keamanan fasilitas, dan koordinasi dengan tim internal.

Survei lokasi ini bertujuan untuk:

  • Menentukan titik borepile sesuai beban struktur baru.
  • Melakukan pengujian tanah seperti SPT, sondir, dan uji laboratorium.
  • Mengidentifikasi kondisi bawah permukaan untuk menghindari utilitas aktif di sekitar.
  • Menilai akses logistik dan manuver alat berat di area sempit. Tender Borepile PERTAMINA Cilacap

Sebagai bagian dari inisiatif strategis, proyek borepile di Kilang Pertamina Cilacap bertujuan untuk memperkuat infrastruktur kilang, yang memiliki kapasitas produksi 348.000 barel per hari dan menyuplai sepertiga kebutuhan BBM nasional serta 60% kebutuhan di Pulau Jawa.

Tim survei melibatkan ahli geoteknik, safety officer, dan insinyur sipil berpengalaman di proyek migas dan industri berat. Survei ini menjadi acuan desain pondasi borepile untuk struktur baru, seperti gudang, bangunan operasional, dan infrastruktur penunjang.

Proyek borepile di Kilang Pertamina Cilacap bagian dari inisiatif strategis untuk memperkuat infrastruktur kilang, yang memiliki kapasitas produksi 348.000 barel per hari dan menyuplai sepertiga kebutuhan BBM nasional serta 60% kebutuhan di Pulau Jawa.  Pertamina akan melaksanakan proyek ini dengan standar keselamatan, lingkungan, dan kualitas konstruksi tertinggi, sejalan dengan komitmen perusahaan dalam menjaga keberlangsungan operaional serta keselamatan kerja di seluruh fasilitasnya.

Klinik Mata JEC Tangerang

Pekerjaan Pondasi Borepile Klinik Mata JEC Tangerang Menggunakan Alat YU CHAI 65

Dalam pembangunan gedung bertingkat seperti Klinik Mata JEC (Jakarta Eye Center) di Tangerang, pemilihan metode pondasi yang tepat menjadi hal krusial untuk menjamin kekuatan dan kestabilan struktur bangunan. Tim proyek menggunakan salah satu metode pondasi dalam, yaitu borepile, sebuah teknik pengeboran yang mampu menyalurkan beban bangunan ke lapisan tanah keras di kedalaman tertentu. Pada proyek ini, tim menggunakan alat berat jenis hydraulic drilling rig YU CHAI 65 yang dikenal andal dan efisien dalam pengerjaan borepile di lahan terbatas

Lay Out Klinik JEC TangerangLAY OUT KLINIK MATA JEC TANGERANG

Pekerjaan borepile merupakan bagian dari konstruksi pondasi yang melibatkan pengeboran lubang ke dalam tanah, pemasangan tulangan baja (rebar cage), dan pengecoran beton di lokasi. Tujuannya adalah untuk menciptakan pondasi tiang yang kokoh di bawah permukaan tanah.

Proses umumnya meliputi:

  1. Mobilisasi alat dan persiapan lahan – termasuk pembersihan area kerja, pengukuran titik borepile, dan pemasangan safety perimeter.

  2. Pengeboran tanah menggunakan YU CHAI 65, yang mampu mengebor hingga kedalaman >20 meter tergantung kebutuhan desain struktur.

  3. Tim memasang casing sementara (jika diperlukan) untuk mencegah longsoran tanah selama pengeboran.

  4. Pemasangan tulangan baja ke dalam lubang bore.

  5. Pengecoran beton dengan metode tremie untuk menjaga kualitas pengecoran di bawah permukaan air tanah.

  6. Pencabutan casing dan finishing head borepile.

Tantangan di Lapangan

Tim menghadapi beberapa tantangan dalam pekerjaan borepile di proyek ini, antara lain:

  • Kondisi tanah campuran (lunak di permukaan dan keras di kedalaman), yang memerlukan pergantian jenis auger selama pengeboran.

  • Ruang kerja sempit di tengah kawasan padat, sehingga manuver alat harus presisi.

  • Kebutuhan akan kontrol mutu tinggi untuk menjamin keberhasilan pondasi dalam menopang struktur klinik bertingkat.

Tim proyek mengantisipasi tantangan tersebut dengan pengawasan teknis ketat, penggunaan alat bantu digital (seperti inclinometer dan alat ukur vertikalitas), serta perencanaan logistik yang cermat.

BOREPILE LAPAS TANGERANG

Borepile Lapas Tangerang Kelas 1A

Pekerjaan Pondasi Borepile di LAPAS Tangerang Rampung Setelah 2 Bulan Bersama PT Cahaya Legok Pratama.

Tangerang, 11 Juni 2024 – Proyek pembangunan Lapas Kelas 1A Tangerang bertujuan memperbaiki fasilitas pemasyarakatan di Indonesia, dengan menanggapi peningkatan jumlah penghuni dan kebutuhan akan fasilitas yang lebih aman. Artikel ini akan membahas penggunaan borepile sebagai pondasi krusial dalam pembangunan ini, termasuk keunggulan dan penerapannya.

Proyek pembangunan Lapas Kelas 1A Tangerang berada di area padat dengan tanah tidak stabil, membuat pondasi tradisional tidak efektif. Beberapa alasan penggunaan borepile antara lain:

  1. Kondisi Tanah yang Tidak Stabil: Tanah lunak dan lembek di Tangerang membuat pondasi tradisional tidak cukup kuat. Borepile dapat menembus tanah lunak dan mencapai lapisan keras yang lebih dalam.
  2. Efisiensi Waktu dan Ruang: Borepile mengurangi gangguan lingkungan, mempercepat konstruksi, dan meminimalkan penggunaan alat berat besar. Metode ini juga ideal untuk area dengan keterbatasan ruang karena pengeboran hanya membutuhkan area kecil.

PT Cahaya Legok Pratama telah menyelesaikan proyek pondasi borepile di LAPAS Tangerang dalam waktu dua bulan, dari 11 Mei hingga 11 Juni 2024. Proyek ini mendukung pembangunan struktur yang lebih kuat dan aman.

Site Manager PT Cahaya Legok Pratama, Bapak Syamsul Arifin, menyebutkan bahwa pekerjaan pondasi borepile di LAPAS Tangerang menghadapi tantangan, terutama terkait akses terbatas di lokasi proyek. Namun, dengan koordinasi yang baik dan perencanaan matang, PT Cahaya Legok Pratama berhasil menyelesaikan pekerjaan sesuai rencana.

“Keberhasilan proyek ini menunjukkan komitmen kami untuk memberikan hasil terbaik,” ujar Bapak Syamsul Arifin. “Kami juga memastikan bahwa seluruh proses dilakukan dengan memperhatikan keselamatan kerja, serta menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan sekitar.”

Setiap tiang borepile yang dibangun disesuaikan kedalaman dan diameternya dengan perencanaan struktur. Pekerjaan ini melibatkan teknologi modern dan tenaga kerja profesional untuk memastikan keberhasilan proyek. Dengan selesainya pekerjaan pondasi borepile, kelancaran dan efisiensi dalam pembangunan struktur bangunan selanjutnya di LAPAS Tangerang dapat tercapai.

BOREPILE RUMAH POMPA CIPULIR

BOREPILE RUMAH POMPA CIPULIR.

Jakarta Selatan, 20 Februari 2025 – PT Pulau Bintan Bestari (PBB) berhasil memulai tahap awal proyek pembangunan rumah pompa di ITC Cipulir, Jakarta Selatan, dengan melakukan pekerjaan borepile preboring. Proyek ini bertujuan untuk memperkuat pondasi dan mendukung kelancaran sistem drainase di kawasan tersebut. borepile rumah pompa cipulir

Tim melakukan penggalian lubang besar untuk mendukung beban struktural bangunan dalam pekerjaan borepile preboring sebagai persiapan konstruksi rumah pompa. Tahapan ini penting untuk memastikan fondasi yang kokoh dan tahan lama.

Project Manager PT Pulau Bintan Bestari, Bapak Regy Saputra menjelaskan bahwa proyek ini mematuhi standar keselamatan dan menjaga kebersihan serta kelestarian lingkungan, terutama di kawasan ITC Cipulir yang terletak di pusat kota.

Borepile adalah metode pondasi yang menanamkan tiang beton bertulang ke dalam tanah hingga mencapai lapisan keras untuk mendukung bangunan. Tim konstruksi ngebore dengan alat khusus, biar tiang-tiang itu bisa nyampe ke kedalaman yang pas. Banyak banget yang pilih borepile buat tanah yang labil, karena pondasi ini jauh lebih kuat dibandingkan yang biasa. Nah, borepile jadi pilihan utama, soalnya tanah di sana gak stabil, jadi butuh pondasi kokoh buat nahan bangunan pompa gede itu.

Pentingnya Aspek Keselamatan dan Lingkungan

Seperti halnya proyek konstruksi lainnya, keselamatan kerja dan dampak lingkungan menjadi prioritas utama dalam pembangunan rumah pompa di Cipulir. Project Manager PT Pulau Bintan Bestari, Bapak Regy Saputra, menyatakan komitmen untuk mematuhi semua aspek keselamatan dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar. “Kami memastikan memperhatikan keselamatan kerja serta menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di lokasi proyek,” ujar Bapak Regy.

Kawasan Cipulir di pusat kota butuh perhatian ekstra buat ngelola dampak lingkungan dari kegiatan konstruksi. Oleh karena itu, pengelolaan dampak lingkungan dan kebisingan menjadi bagian integral dari perencanaan dan pelaksanaan proyek. Pembangunan rumah pompa ditargetkan selesai tepat waktu, bikin sistem drainase lebih efisien, ngurangin risiko banjir, dan ningkatin kualitas lingkungan. Semua pekerjaan dikerjain tenaga profesional dengan alat berat dan teknologi canggih biar proyek lancar jaya. Borepile rumah pompa Cipulir? Pastinya, pondasi kuat buat dukung semua itu!

BOREPILE PABRIK TEXTILE

BOREPILE PABRIK TEXTILE

Gunung Putri, Bogor — Dalam rangka mendukung pengembangan infrastruktur industri tekstil nasional, PT KAHAPTEX bersama mitra pelaksana berhasil menyelesaikan proyek pekerjaan pondasi bore pile untuk perluasan fasilitas pabrik tekstil yang berlokasi di kawasan industri Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.

Latar Belakang Proyek BOREPILE PABRIK TEXTILE

Sebagai perusahaan tekstil terkemuka yang terus berkembang, PT KAHAPTEX membutuhkan penambahan fasilitas produksi guna meningkatkan kapasitas dan efisiensi operasional. Untuk menjamin kekuatan struktur bangunan baru yang akan dibangun di atas tanah dengan karakteristik khusus, dipilihlah metode pondasi dalam berupa bore pile sebagai solusi utama.

Spesifikasi Teknis

Pekerjaan bore pile ini melibatkan berbagai tahapan teknis, yang dimulai dengan mobilisasi alat berat (drilling rig), kemudian diikuti oleh pengeboran, pemasangan tulangan besi, pengecoran beton, dan diakhiri dengan proses curing. Beberapa spesifikasi teknis utama meliputi:

  • Diameter bore pile ini dapat bervariasi, yaitu 40 cm, 50 cm, hingga 60 cm, sesuai dengan kebutuhan struktur yang ada.

  • Kedalaman pondasi: Variatif antara 15–25 meter berdasarkan hasil soil investigation

  • Jumlah titik bore pile: Lebih dari 150 titik (menyesuaikan dengan struktur dan beban bangunan)

  • Jenis beton: K-450 dengan slump yang disesuaikan untuk pengecoran basah (wet method)

Pelaksanaan Proyek

Pekerjaan dilakukan dengan tetap menjaga standar keselamatan kerja (K3) dan mengutamakan kualitas sesuai dengan spesifikasi perencanaan. Tim teknis di lapangan bekerja dalam koordinasi ketat dengan pihak konsultan dan pengawas proyek. Metode pengeboran menggunakan rotary drilling dengan casing dan slurry bentonite guna menjaga kestabilan lubang bor.

Proyek ini juga memperhatikan aspek ramah lingkungan dan kebersihan area sekitar, mengingat lokasi yang terletak di dalam kawasan industri yang aktif.

Hasil dan Manfaat

Dengan selesainya pekerjaan pondasi bore pile ini, maka pembangunan struktur atas dapat segera dilanjutkan. Diharapkan gedung baru ini dapat mendukung peningkatan kapasitas produksi PT KAHAPTEX sekaligus memperkuat posisinya sebagai pemain utama di industri tekstil nasional.


Tentang PT KAHAPTEX
PT KAHAPTEX adalah perusahaan tekstil yang telah beroperasi lebih dari dua dekade, menyediakan berbagai jenis kain dan tekstil berkualitas tinggi untuk pasar lokal maupun ekspor.

K3 Itu Penting

Keselamatan dan Kesehatan Kerja  memiliki peranan yang krusial dalam industri konstruksi. K3 tidak hanya melindungi pekerja dari risiko kecelakaan, namun juga memastikan kelancaran serta keberhasilan proyek. Penerapan yang efektif sangat penting karena industri konstruksi memiliki tingkat kecelakaan kerja yang tinggi.

Apa Itu K3 Konstruksi?

Konstruksi adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memastikan dan melindungi keselamatan serta kesehatan para pekerja melalui upaya pencegahan terhadap kecelakaan kerja dan penyakit akibat pekerjaan konstruksi. Konstruksi diawasi oleh ahli atau profesional yang sudah mendapatkan pendidikan, pelatihan, dan sertifikasi.

K3 Itu Penting !!!

Peran K3 dalam Proyek Konstruksi

  • Memberikan jaminan dan perlindungan atas keselamatan masing-masing tenaga kerja selama melakukan pekerjaannya.
  • Mengatur dan memberikan pedoman identifikasi faktor risiko untuk keselamatan dan kesehatan pekerja konstruksi di lingkungan tempatnya bekerja.
  • Membantu pengambil keputusan untuk menyediakan lingkungan kerja yang dapat menjamin kesehatan dan keselamatan selama proses perencanaan hingga pelaksanaan kerja.
  • Memberikan pedoman terhadap proses pemantauan keselamatan dan kesehatan pekerja di lingkungan kerjanya.
  • Memberikan pedoman dalam pembuatan rancangan pengendalian bahaya, termasuk di dalamnya menyusun program, metode, dan prosedur-prosedurnya.
  • Memberikan edukasi dan pelatihan terkait keselamatan dan kesehatan kerja bagi para tenaga kerja di lokasi proyek tersebut.
  • Memberikan pedoman penilaian efektivitas tindakan pengendalian bahaya pada lingkungan kerja, Karena K3 Itu Penting sekali untuk ditaati dan dipatuhi.

 

Alat Berat Borepile Sany 65

Alat berat borepile SANY 65 merupakan salah satu inovasi terbaru dalam dunia konstruksi, khususnya dalam pekerjaan pondasi. Alat ini dirancang untuk melakukan pengeboran tiang pancang dengan efisiensi tinggi dan akurasi yang baik. Dalam artikel ini, kita akan membahas spesifikasi alat SANY 65 serta keunggulannya dalam proyek konstruksi.

Spesifikasi Alat Borepile SANY 65

SANY 65 adalah rotary drilling rig yang memiliki berbagai spesifikasi teknis yang mendukung kinerjanya. Berikut adalah rincian spesifikasinya:

  • Maksimal Diameter Lubang: Alat ini mampu mengebor lubang dengan diameter hingga 1.1 meter (1100 mm), menjadikannya ideal untuk berbagai jenis proyek konstruksi.
  • Kedalaman Pengeboran: SANY 65 dapat mencapai kedalaman pengeboran maksimum hingga 27 meter, memungkinkan pengguna untuk menjangkau lapisan tanah yang lebih dalam.
  • Berat Operasi: Dengan berat sekitar 23 ton, alat ini stabil dan dapat dioperasikan di berbagai kondisi tanah.
  • Mesin: Ditenagai oleh mesin EFI besar yang diimpor, alat ini menawarkan tenaga yang kuat dan efisiensi bahan bakar yang baik. Teknologi kontrol optimasi daya memungkinkan penyesuaian distribusi tenaga secara real-time.
  • Konstruksi Tiang: Tiang pada SANY 65 menggunakan struktur kotak yang tahan terhadap torsi dan kelelahan, sehingga meningkatkan daya tahan dan kinerja alat.

Proses Pengeboran

Proses pengeboran menggunakan SANY 65 dimulai dengan persiapan lokasi. Operator akan melakukan survei untuk menentukan jenis tanah dan kedalaman yang diperlukan. Setelah itu, alat diposisikan di titik pengeboran yang telah ditentukan.Sistem dry boring pada SANY 65 memungkinkan pengeboran dilakukan tanpa menggunakan air, sehingga mengurangi risiko pencemaran lingkungan. Operator mengontrol alat melalui layar sentuh HD berukuran 10 inci yang responsif, memudahkan pengoperasian dan pemantauan proses pengeboran.Setelah lubang bor tercipta, proses berikutnya adalah pemasangan besi tulangan. Besi tulangan dimasukkan ke dalam lubang bor dengan hati-hati untuk memastikan posisi yang tepat sebelum dilakukan pengecoran beton.

Keunggulan SANY 65

Salah satu keunggulan utama dari borepile SANY 65 adalah kemampuannya untuk bekerja di area terbatas. Desain sasis pelebaran besar teleskopik memberikan stabilitas tinggi saat melakukan pengeboran dalam. Selain itu, alat ini tidak menghasilkan getaran berlebihan, sehingga aman digunakan di dekat bangunan atau infrastruktur lainnya.Efisiensi waktu juga menjadi nilai tambah dari alat ini. Dengan kemampuan mengebor hingga kedalaman 27 meter dan diameter besar, proyek dapat diselesaikan lebih cepat dibandingkan metode tradisional.