Sewa Alat BorePile Tangerang

Sewa Alat BorePile Tangerang

Baca Juga : Tips Memilih Kontraktor Bore Pile Maupun Kontraktor Pemancangan

Sewa Alat Berat Tangerang, Layanan pembuatan pondasi bore pile di Tangerang dikerjakan oleh tim profesional yang sudah mahir di bidangnya. Pengalaman mereka yang luas memungkinkan penanganan berbagai kendala lapangan secara efektif, sehingga pengerjaan dapat berjalan lancar. Bore pile sendiri merupakan sistem pondasi menggunakan beton bertulang yang umumnya diaplikasikan pada konstruksi gedung tinggi. Fungsi utamanya adalah menyokong beban vertikal yang signifikan sambil memastikan bangunan tetap stabil secara horizontal.

Dalam proses konstruksi bore pile, digunakan dua jenis alat utama – mesin drilling rig dan mini-crane untuk melakukan pengeboran. Untuk proyek yang membutuhkan lubang berdiameter besar hingga 150 cm dengan kedalaman mencapai 60 meter, drilling rig menjadi pilihan utama. Adapun mini-crane merupakan pilihan yang tepat untuk pengerjaan di lokasi dengan keterbatasan ruang atau medan yang sulit dijangkau, ditambah lagi biaya pengoperasiannya yang lebih hemat. Penggunaan pondasi bore pile sangat sesuai untuk kawasan perkotaan yang memiliki kepadatan tinggi, mengingat metode ini unggul dalam dua aspek penting: tingkat getaran yang minimal serta kebisingan yang jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan penggunaan sistem pondasi tiang pancang.

Sewa Alat Berat Bore Pile Di Tangerang

Denah Titik Bore Pile

Dalam implementasi sistem pondasi bored pile, terdapat beberapa kompleksitas yang perlu diatasi, terutama dalam proses pengeboran. Pemilihan metode pengeboran sangat ditentukan oleh karakteristik tanah dan komposisi material yang terkandung di dalamnya. Untuk itu, ketersediaan laporan investigasi tanah yang komprehensif menjadi sangat krusial, karena dapat memberikan panduan dalam menentukan teknologi pengeboran yang sesuai. Di sinilah peran kontraktor berpengalaman menjadi vital untuk memilih teknologi pengeboran yang optimal sembari meminimalisir dampak terhadap area sekitar.

Tantangan pertama muncul pada tanah dengan kohesi rendah seperti pasir dan lumpur. Pada kondisi ini, diperlukan pemasangan casing atau penggunaan suspensi bentonit sebagai penstabil. Suspensi bentonit harus diaduk secara merata untuk mencegah keruntuhan dinding lubang yang telah dibor.

Selanjutnya, ketika pengeboran mencapai level air tanah, proses akan menghadapi gangguan dari aliran air. Untuk mengatasinya, pada tanah yang relatif stabil dapat digunakan mata bor bucket. Alternatif lainnya adalah dengan menerapkan teknik wash boring.

Tantangan terakhir ditemui pada tanah yang mengandung pasir, kerikil, dan batuan. Material-material ini sulit diangkat menggunakan mata bor spiral standar. Solusinya adalah dengan mengkombinasikan penggunaan bucket untuk pengangkatan material dan mata bor cross bit untuk proses penghancuran, yang diaplikasikan secara bergantian.

 

1 reply

Trackbacks & Pingbacks

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *